Tanda Bahaya Persalinan
1. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
2. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
3. Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
4. Tidak kuat mengejan
5. Mengalami kejang-kejang
6. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
7. Air ketuban keruh dan berbau
8. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
9. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
10. Keluar darah banyak ketika bayi lahir
1. Penatalaksanaan rujukan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan
2. Penatalaksanaan rujukan:
a. Jangan melakukan pemeriksaan dalam
b. Baringkan ibu miring ke kiri
c. Pasang infuse
d. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
e. Dampingi ibu ke tempat rujukan
f. Berikan dukungan dan semangat
3. Penatalaksanaan rujukan:
a. Minta ibu untuk bersujud, dimana posisi bokong berada jauh di atas kepala ibu dan pertahankan posisi ini hingga tiba ke tempat rujukan
b. Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
c. Dampingi ibu ke tempat rujukan
d. Berikan dukungan dan semangat
4. Penatalaksanaan rujukan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan
c. Berikan dukungan dan semangat
5. Penatalaksanaan rujukan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Pasang infuse
c. Berikan MgSO4 (dosis awal yaitu 4 gr 20% IV selama 20 menit)
d. Berikan MgSO4 50%, 10 gr (5 gr IM pada masing-masing bokong)
e. Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
f. Dampingi ibu ke tempat rujukan
g. Berikan dukungan dan semangat
6. Penatalaksanaan rujukan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Dengarkan DJJ
c. Jika ada tanda-tanda gawat janin laksanakan asuhan yang sesuai
d. Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
e. Dampingi ibu ke tempat rujukan
f. Berikan dukungan dan semangat
7. Penatalaksanaan rujukan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Dengarkan DJJ
c. Jika ada tanda-tanda gawat janin laksanakan asuhan yang sesuai
d. Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
e. Dampingi ibu ke tempat rujukan
f. Berikan dukungan dan semangat
8. Penatalaksanaan rujukan:
a. Lakukan periksa dalam dengan lembut jika ari-ari berada di vagina, keluarkan dengan hati-hati sambil melakukan tekanan dorso cranial pada uterus
b. Jika plasenta masih di dalam uterus dan perdarahan minimal, berikan oksitosin 10 unit IM, pasang infuse RL, segera rujuk ke fasilitas rujukan dengan kemampuan gawat darurat obstetric, dan dampingi ibu ke tempat rujukan
c. Jika plasenta masih di dalam uterus dan terjadi perdarahan berat, pasang infuse RL dengan 20 unit oksitosin, coba lakukan plasenta manual, dan lakukan penanganan lanjutan. Bila tidak memenuhi syarat plasenta manual di tempat atau tidak kompeten maka segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan gawat darurat obstetric, damping ibu ke tempat rujukan
9. Penatalaksanaan rujukan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan
c. Berikan dukungan dan semangat
10. Penatalaksanaan rujukan:
a. Posisikan ibu kepala lebih rendah dari kaki
b. Pasang infuse RL
c. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
d. Dampingi ibu ke tempat rujukan
e. Berikan dukungan dan semangat
No comments:
Post a Comment