Model pembelajaran di laboratorium dan klinik mencakup komponen yaitu keterlibatan aktif dan pemecahan masalah.. Namun dalam aplikasi pembelajaran model pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
Model pengajaran laboratorium dalam tertiory scrence courses (diadaptasi untuk laboratorium keperawatan) yang terdiri dari :
a. Personalizet system of instruction (PSI) atau rencana Keller.
Sistem ini menuntut peserta didik untuk kreatif, sebab dalam pengajaran laboratorium peserta didik dianjurkan belajar sendiri waktunya sesuai dengan pengajaran dan program klinik. Tujuan model ini adalah mendapatkan kompetensi serta kemampuan dalam keterampilan praktek.
b. Audio tutorial method (AT)
Model ini menggunakan alat bantu audio visual, peserta didik melihat video atau mendengarkan tape sambil mengikuti tindakan manual dan peserta didik melakukan keterampilan sesuai dengan tujuan.
c. Computer assisted learning (KAL)
Model ini memberikan kesempatan belajar laboratorium tambahan dengan tujuan peserta didik dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan tertetu diluar program rutin, hal ini dilakukan bila peserta didik tidak mendapatkan kesempatan belajar semua program di klinik, dan model ini dikenal dengan nama “Clinical workshop” dan model ini dapat dilakukan secara intensif kurang lebih 1 – 2 minggu oleh petugas klinik.
d. Modular laboratory
Praktek laboratoium ini menggunakan laboratoriumtiap program, misalnya modul program keperawatan medical bedah seperti asuhan keperawatan system pernafasan, terdapat studi kasus, yang tertuang dalam modul, didalamya juga terdapat tujuan yang dapat dicapai dan petunjuk pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
e. Integrated laboratory
Model ini prinsipnya adalah memadukan beberapa konsep ke dalam praktek atau beberapa kasus. Misalnya, konsep ilmu fisika, biologi, social, perilaku dan ilmu keperawatan yang diterapkan pada kondisi klinis. Misalnya kondisi immubilitas, ketergantungan, stress, sulit tidur. Pada akhir model ini peserta mampu mengidentifikasi keterampilan yang sesuai dengan yang di praktekkan di laboratorium.
f. Project work
Adalah model yang digunakan pada praktek laboratorium yang dilaksanakan sebelum praktek di klinik atau masyarakat dengan jalan memberi pengarahan pada seluruh peserta didik tentang program keperawatan yang akan dilaksanakan.
g. Participation in research
Suatu model yang melibatkan peserta didik dalam berbagai penelitian klinik yang bertujuan membantu peserta didik dalam menerapkan keterampilan yang dipelajarinya dalam proses penelitian.
Model pengajaran laboratorium dikembangkan oleh pengajar klinis.
Model ini dikembangkan oleh pengajar klinis yang bertujuan memenuhi kebutuhannya serta pendekatan pada pegajaran dan praktek yang meliputi:
a. Skills learning laboraty stimulation system
Merupakan model yang bertujuan untuk mengurangi perasaan takut atau stress bagi peserta didik yang baru praktek dipelayanan klinik dengan menggunakan system partner, yaitu peserta didik bekerja sama dalam mempraktekkan keterampilan yang saling memberikan support dan secara bergantung, yang dilaksanakan berdasarkan petunjuk-petunjuk pada modul
b. Stimulation laboratorium
Suatu model yang merupakan stimulasi yang bertujuan dalam pendekatan praktek nyata dengan cara analisa kasus dan permasalahannya. Simulasi tertulis atau menggunakan alat audio visual, misalnya film atau dengan menggunakan simulasi klien.
c. Clinical skills collaborative workshop
Model ini dilakukan dengan workshop secara regular yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Peserta didik secara intensif, waktu yang singkat, dan dapat dilaksanakan pada tiap bagian laboratorium yang bersangkutan dengan tujuanmelatih keterampilan yang komplek, menurunkan kecemasan, menjalin kerjasama antar institusi dan baik dilaksanakan seingga dapat memperbaiki kekeurangannya dalam melakukan praktek atau belajar pada pengajaran klinik.
Daftar Pustaka
Alimul, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto
No comments:
Post a Comment