Showing posts with label Lain. Show all posts
Showing posts with label Lain. Show all posts

Wednesday, February 22, 2012

Puskesmas


PUSKESMAS
1.    Pengertian Puskesmas
      Puskesmas adalah unit pelaksanan teknis Dinas Kesehatan Kab/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
2.    Fungsi Puskesmas
a.    Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
b.    Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan.
c.    Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
3.    Kegiatan Pokok Puskesmas
a.    Kesehatan Ibu dan Anak
b.    Keluarga Berencana
c.    Gizi
d.    Kesling
e.    Pencegahan dan pemberantasan penyakit
f.     Balai pengobatan dan UGD
g.    Penyuluhan kesehatan masyarakat
h.    Kesehatan olah raga
i.      Perawatan kesehatan masyarakat
j.      Usaha kesehatan sekolah
k.    Kesehatan kerja
l.      Kesehatan gigi dan mulut
m.  Kesehatan jiwa
n.    Kesehatan mata
o.    Laboratorium sederhana
p.    Pencatatan dan pelaporan
q.    Kesehatan lansia
r.     Pembinaan kesehatan tradisional
s.    Kesehatan remaja
t.      Dana sehat (JPKM).
4.    Kedudukan Puskesmas
a.    Sistem ketahanan nasional
Kedudukan puskesmas dalam sistem Ketahanan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan uapaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
b.    Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelnggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
c.    Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam sitem pemerintah daerah adalah sebagai unit pelaksanan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
d.    Antar sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktik dokter, praktik dokter gigi, praktik bidan, poliklinik, dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama ini adalah sebagai mitra.

Referensi:
- Syafrudin, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat  Untuk Mahasiswa Kebidanan. TIM. Jakarta.

Friday, February 10, 2012

Proses Belajar Mengajar Di Kelas


Proses Belajar Mengajar Di Kelas
      Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisir. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan.
            Lingkungan belajar yang baik adalah:
1.    Lingkungan yang menantang
2.    Merangsang para peserta didik untuk belajar
3.    Memberikan rasa aman dan kepuasan
4.    Mencapai tujuan yang diharapkan
      Faktor yang mendukung kondisi belajar didalam kelas adalah “job description” PBM yang berisi serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa.
      Job description guru/dosen dalam implementasi proses belajar mengajar (PBM), adalah:
  1. Perencanaan instruksional
Yaitu AVA untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar
  1. Organisasi belajar
Yaitu usaha menciptakan wadah dan fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya PBM
  1. Menggerakkan anak didik yang merupakan usaha; memancing → membangkitkan → mengarahkan motivasi belajar.
  2. Supervisi dan pengawasan
Usaha mengawasi, menunjang, membantu, mengarahkan dan menugaskan kegiatan belajar megajar sesuai perencanaan instruksional yang telah didesain sebelumnya.
  1. Evaluasi pendidikan
  1. Model Pertemuan Kelas
            Model ini memiliki 6 tahap (sintakmatik), yaitu:
Tahap pertama : membangkitkan iklim keterlibatan
·         Mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi
·         Berbagi pendapat tanpa saling menyalahkan atau menilai
Tahap kedua : Menyajikan masalah untuk didiskusikan
·         Mahasiswa dan atau pengajar membawa isu atau masalah
·         Memaparkan masalah secara utuh
·         Mengidentifikasikan akibat yang mungkin timbul
·         Mengidentifikasi norma sosial
Tahap ketiga : Membuat keputusan nilai personal
·         Mengidentifikasi nilai yang ada dibalik masalah perilaku dan norma sosial
·         Mahasiswa membuat kajian personal tentang norma yang harus diikuti, sesuai dengan nilai yang dimiliki
Tahap Keempat : mengidentifikasi pilihan tindakan
·         Mahasiswa mendiskusikan berbagai pilihan atau alternatif perilaku
·         Mahasiswa sepakat tentang pilihannya itu
Tahap kelima: membuat komentar
Mahasiswa membuat komentar secara umum
Tahap kekenam: Tindak lanjut perilaku
Setelah periode tertentu, mahasiswa menguji efektifitas dari komitmen dari perilaku baru itu

  1. Pendekatan Dalam Belajar Mengajar
            Beberapa pendekatan yang dapat membantu guru dalam memecakan masalah dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah:
a.    Pendekatan individual
      Dikelas ada sekelompok anak didik, yang memliki gayayang berbeda-beda dan karakteristik yang berbeda. Perbedaan individual akan mmbeikan wawasan kepada guu bahwa stategi pengajaan harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual. Pendekatan individual sangat penting dalam pengajaran.
Guru melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas
                                                           
                        Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan
b.    Pendekatan kelompok
            Pendekatan kelompok adalah untuk membina dan mengembangkan sikap social yang tinggi pada diri setiap anak didik, sehingga terbina sikap kesetiakawanan social di kelas, dimana anak dibiasakan: hidup bersama, bekerja bersama, meyadari kekurangan dan kelebihannya.
                                    ▼
      Anak didik yang aktif, kreatif, dan mandiri
      Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa factor, yaitu:
·         Perasaan diterima/ disukai teman
·         Tarikan kelompok
·         Teknik pengelompokan oleh guru
·         Partisipasi dalam kelompok
·         Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara mencapainya
·         Struktur dan sifat-sifat kelompok
                                                ▼
-          Personalia
-          Sistem interaksinya
-          Organisasi/struktur
-          Suatu motivasi tertentu/ tujuan bersama
-          Merupakan suatu kekuatan
-          Pola perilaku yang dapat diobservasi yang disebut kepribadian
Dalam pengelolaan kelas, terutama yang berhubungan denga penempatan anak didik, pendekatan kelompok sangat diperlukan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru bila menggunakan pendekatan kelompok adalah:
Ø  Tidak bertentangan dengan tujuan
Ø  Fasilitas belajar pendukung
Ø  Metode sudah dipersiapkan
Ø  Bahan yang akan diberikan cocok dengan pendekatan kelompok
Sebagai pijakan dalam melakukan pendekatan kelompok adalah “perbedaan individual anak didik pada aspek bilogis, intelektual dan psikologis
c.    Pendekatan bervariasi
      Pendekatan ini bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bermacam-macam sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus.
      Contoh: dalam belajar ada yang memiliki motivasi yang rendah, ada juga yang tinggi, ada yang bergairah belajar dan ada yang kurang bergairah. Atau ada 2 – 3 orang hanya berbicara terlepas dari masalah pelajaran.
      Dalam mengajar, guru yang hanya menggunakan satu metode biasanya sukar menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam waktu lama. Akibatnya, jalannya pelajaran menjadi kurang efektif. Efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan jadi terganggu. Karena itu, dalam mengajar kebanyakan guru menggunakan beberapa metode. Boleh jadi dalam satu pertemuan anak didik suka belajar kelompok, ada suka belajar sendiri, tetapi tetap dalam pengawasan da bimbingan guru.
d.    Pendekatan edukatif
      Semua yang dilakukan guru dalam pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk mendidik, bukan dendam/ ingin ditakuti.
      Pendekatan yang benar bagi guru adalah pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, perbuatan guru harus bernilai pendidikan degan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai: norma hukum, norma susila, norma moral. Norma social dan norma agama.
      Contoh: untuk menanamkan nilain-nilai kebaikan pada anak didik. Misalnya anak disuruh baris dulu saat lonceng berbnyi dipimpin oleh ketua kelas, laki-laki, perempuan saling berpisah lalu berbaris masuk ruangan satu persatu dan menyalami guru.
      Ini menggambarkan guru telah meletakkan tujuan membina watak dan akhlak mulia anak didik.

3.    Pengaturan kelas
a.    Memilih kelas yang dapat digunakan selama periode proses belajar mengajar berlangsung
b.    Ruangan kelas harus sesuai dengan jumlah peserta didik dengan jarak yang cukup luas dan leluasa bagi seluruh peserta didik
c.    Meja/kursi diatur berbentuk U atau bentuk lain yang memungkinkan seluruh peserta didik dapat saling melihat satu sama lain termasuk dosen
d.    Tempatkan 1 meja di sebelah depan ruang kelas untuk alat dan bahan dosen
e.    Jarak untuk alat bantu (flipchart, layar, OHP, VP, MTv) harus diatur sehingga setiap peserta didik dapat melihat dengan jelas yang diproyeksikan saat itu
f.     Jarak untuk peserta didik belajar dalam kelompok kecil kecuali kalau menggunakan ruangan lain
g.    Jika tersedia ruang kelas lain untuk kegiatan yang lain (studi kasus, bermain peran, tindakan pemecahan masalah) harus ditata sehingga semua alat/bahan/materi peserta didik dapat terakomodir
h.    Ruang kelas tidak dingin dan tidak panas dengan ventilasi yang cukup
i.      Aliran listrik yang cukup untuk kegiatan presentase
j.      Kursi dan meja yang sesuai untuk belajar
k.    Tersedia whiteboard dan markers untuk pengumuman bagi peserta didik
l.      Penerangan lampu dapat diatur lebih gelap atau lebih terang
m.  Alat bantu dalam keadaan siap pakai jika ada kerusakan

4.    Variasi metode PBM
·         Menggunaka AVA
·         Kuliah/ceramah ilustrasi
·         Demonstrasi
·         Curah pendapat
·         Aktivitas kelompok kecil
·         Diskusi kelompok
·         Bermain peran dan studi kasus
·         Pembicara tamu (guest speakers)

a.    Penggunaan AVA
1)    Writing boards
2)    Flipcharts
3)    Overhead transparancies
4)    Slides
5)    Videotapes
6)    Anatomic models
7)    Real items (instruments)
b.    Kuliah/ceramah ilustrasi
Kuliah ilustrasi adalah bentuk presentase kelas tradisional yang paling umum digunakan. Teknik ini menyampaikan materi pengetahuan yang banyak disampaikan secara oral oleh dosen. Semua kuliah ilustrasi dapat digunakan dalam kelompok besar dalam periode waktu singkat sehingga mudah digunakan untuk curah pendapat, diskusi kecil, dan kegiatan kelompok lain.
1)    Keuntungan metode ceramah adalah dosen dapat mengontrol materi yang disampaikan
2)    Kerugiannya adalah:
-       Dosen atau peserta didik harus bisa dan mampu mempertahankan konsentrasi dan perhatian untuk periode waktu lama
-       Pertisipasi dan kontribusi peserta didik mungkin kurang jika dosen gagal memotivasi interaksi peserta didik
-       Kuliah ini selalu dimulai dan diteruskan oelh dosen sehingga pemahaman informasi peserta didik harus selalu dimonitor melalui pertanyaan dan umpan balik untuk memastikan presentase tidak terlalu cepat atau terlalu lambat
c.    Kelompok kecil
Kelompok kecil terdiri dari 4 – 6 orang.
1)    Kegiatan dalam kelompok kecil
-       Pemecahan masalah terhadap materi yang telah disajikan oleh dosen atau dikemukakan peserta didik
-       Menanggapi studi kasus
-       Menyiapkan roleplay
2)    Keuntungan kelompok kecil
-       Kesempatan peserta didik untuk saling belajar
-       Melibatkan semua peserta
-       Menciptakan kerjasam sebagai anggota dalam kelompok
-       Memberikan kesempatan untuk mengemukakan berbagai sudut pandang
d.    Studi kasus
Studi kasus adalah metode pembelajaran yang menggunakan skenario realistik yang terfokus pada issu, topik, masalah spesifik, dimana prisnipnya digunakan untuk memperluas pengetahuan peserta didik. Peserta didik diharapkan membaca, mempelajari, merespon secara lisan dan tulisan dalam diskusi kelompok.
Keuntungan studi kasus:
-       Fokus perhatian pada situasi sebenarnya
-       Metode belajar partisipatif yang secara aktif melibatkan peserta didik untuk saling berinteraksi satu sama lain
-       Respon pada kasus nyata dan relevan secara langsung
-       Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
e.    Bermain peran (Roleplay)
Roleplay merupakan metode belajar dimana pesera didik memainkan peran dalam situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar. Tujuaanya adalah mempengaruhi tingkah laku peserta. Bermain peran meningkatakan pembelajaran melalui meniru, pengamatan, umpan balik, analisa, dan pengkonseptualisasian.
Keuntungan bermain peran:
-       Suasana motivasi yang tinggi karena peserta secara aktif terlibat dalam situasi realistis
-       Peserta dapat mengalami situasi nyata tanpa harus mengambil risiko seperti pada peristiwa sebenarnya
-       Pemain peran dapat memahami situasi klien
f.     Curah Pendapat
Curah pendapat merupakan strategi pembelajaran yang merangsang berpikir dan kreatifitas yang sering berhubungan dengan diskusi kelompok. Adapaun tujuannya untuk membuat daftar gagasan, pemikiran dan alternatif pemecahan yang terfokus pada topik/masalah spesifik.
g.    Diskusi kelompok
Diskusi adalah teknik pembelajaran dimana sebagian besar gagasan, pemikiran, pertanyaan dan jawaban dikembangkan oleh peserta didik. Dosen berperan sebagai fasilitator dan memandu peserta didik setelah diskusi berkembang.


Daftar Pustaka
Alimul, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto

Friday, February 3, 2012

Asal Usul Kehidupan



Sampai saat ini belum ada seorang ilmuwan pun yang berhasil memecahkan masalah bagaimana asal-usul kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau paham-paham yang dikemukakan oleh ilmuwan mengenai masalah tersebut, tetapi semuanya belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap masalah asal usul kehidupan tersebut. Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng atau mitos saja. Berikut ini dikemukakan beberapa teori tentang asal usul makhluk hidup.

A.   TEORI CIPTAAN
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan, seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan oleh-Nya. Perjalanan Hidup Manusia
1.    Peristiwa Pertama adalah dimana semata-mata yang ada hanya Dzat Allah saja yakni selain Dzat Allah belum ada segala alam
2.    Peristiwa kedua adalah di waktu alamul roh masih berada di dalam qabadh, ialah waktu segala roh (alam jiwa) belum di zhahirkan, yakni roh masih dalam genggaman kodrat Iradat Allah. Tertera dalam surat Al Insaan (76) ayat 1
“Bukankah Telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”

3.    Peristiwa ketiga yaitu di waktu di alam roh telah dijadikan, kemudian roh didik oleh Allah agar mengenal Allah. Tertera dalam ayat:
Al A’raf (7) ayat 172
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)”

Al Ahzab (33) ayat 72 :
“Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”

4.    Peristiwa keempat yaitu setelah alam roh tamat latihan mengenal Allah, roh di dalam genggaman Allah dipindahkan ke alam malaikat agar rohsiap ditiupkan ke dalam kandungan
5.    Peristiwa kelima yaitu setelah jasad berada di dalam kandungan ibu selama 120 hari, barulah malaikat datang meniupkan roh ke jasad bayi tersebut dan bayi tersebut hidup sampai dilahirkan ke dunia
6.    Peristiwa keenam yaitu manusia sampai di bumi, dalam hidupnya (kurang lebih sampai 70 tahun atau sekehendak Allah), manusia diberi petunjuk agar mengikuti perintah Allah (dengan Kitabullah dan Rasulullah)
7.    Peristiwa ke tujuh yakni pada waktu manusia akan meninggalkan dunia tetapi belum mati yaitu manusia berjuang di pintu gerbang maut (dalam sakaratul maut)
8.    Peristiwa ke delapan yaitu sewaktu jasad ditanam di liang kubur (lahat), jasad dimakan ulat dan tanah, tetapi roh kembali kepada Allah, ditempatkan sesuai amal ibadahnya waktu di dunia. (di dalam Barzah menunggu hari kiamat)
9.    Peristiwa  ke sembilan yakni umat manusia dihidupkan untuk kedua kalinya yakni umat manusia dikumpulkan di padang Mahsyar atau disebut hari penghisaban melalui timbangan/mizan, diberi catatan amalnya
10. Peristiwa ke sepuluh, umat manusia meniti titian Shiratal Mustaqim
11. Peristiwa ke sebelas, umat manusia melalui neraka
12. Peristiea ke duabelas, umat manusia masuk ke dalam surga


B.   TEORI COSMOZOA
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam hidrocyanida.molekul-molekul organik tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan. Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.

C.   TEORI ABIOGENESIS
 Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles(384-322 SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut ? Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, maka pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan, misalnya :
a.   Ikan dan katak berasal dari lumpur
b.   Cacing berasal dari tanah
c.   Belatung berasal dari daging yang membusuk

Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (Ratusan Tahun Sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17. Pada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad renik di dalam air bekas rendaman jerami (salah seorang penganut teori abiogenesis) yang memperkuat teori generatio spontanea terbukti makhluk hidup berasal dari benda mati (jasad renik berasal dari air bekas rendaman jerarni).

D.   TEORI BIOGENESIS
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

1.    Percobaan Francesco Redi ( 1626-1697)
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut :
·         Stoples I                        : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
·         Stoples II           : diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap  terbuka.
·         Stoples III          : diisi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.

Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples  tersebut diamati. Dan hasilnya sebagai berikut:
·         Stoples I                        : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau belatung lalat.
·         Stoples II           : daging tampak membusuk dan didalamnya ditemukan banyak larva atau belatung lalat.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.

2.    Percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)
          Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna.
Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut
·         Labu I                 : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15oC selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.
·         Labu II                : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu tersebut.
                     Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
·         Labu I         : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.
·         Labu II        : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.
Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani tersebut. M,enurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.

3.    Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut :
·         Langkah I     : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
·         Langkah II   : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.
·         Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu menjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.
Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.  Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesisatau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :

a.    Omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
b.    Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
c.    Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.
E.   TEORI EVOLUSI KIMIA
Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain :
Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.

1.    Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
 Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :

·         Kondisi  1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
·         Kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar
·         Kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
·         Kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).

2.    Eksperimen Stanley Miller
 Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.
Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.
Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.

F.    TEORI EVOLUSI BIOLOGI
Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life(Asal Usul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan.
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan “sop purba” tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai “selaput sel primitif” yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan “organisme heterotrofik” yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari “sop purba” yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh paar Ilmuwan. Namun, tidak sedikit Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul secara acak yang dapat menjadi awal terbentuknya organisme hidup.
Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya, namun baru teori evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental.
Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi belum mampu menjelaskan bagaimana dan dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan adalah tidak hanya menyangkut masalah replikasi; (penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis saja, tetapi juga menyangkut masalah kehidupan rohani. Tentang teori asal usul kehidupan yang menyatakan organisme pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut biologi, karena molekul-molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk dilaut.




DAFTAR PUSTAKA

1.    Sudarno.1994.Biologi.Surakarta:PT Pabelan Surakarta
3.    http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/02/asal-usul-kehidupanteori-generatio-spontaneateori-evolusi-biokimia/