Showing posts with label Praktik Klinik Kebidanan. Show all posts
Showing posts with label Praktik Klinik Kebidanan. Show all posts

Thursday, February 9, 2012

Pembelajaran Laboratorium Dan Klinik



Dalam menentukan pembelajaran ini maka harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.    Metode harus sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan karakteristik peserta didik.
b.    Metode harus sesuai degan tujuan pembelajaran yang telah dirancang.
c.    Harus sesuai dengan kemampuan pembimbing terhadap kerangka konsep proses pembelajaran.
d.    Harus sesuai dengan sumber-sumber dan keterbatasan lahan praktek
e.    Harus sesuai dengan filosofi keperawatan
f.     Harus sesuai dengan kompetensi yang ada

      Disamping syarat tersebut diatas, metode pembelajaran laboratorium dan klinik yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a.    Metode observasi
            Metode yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman nyata dengan mengembangkan prilaku baru untuk pembelajaran masa mendatang. Metode ini meliputi:
1)    Observasi lapangan
Dilakukan untuk memperoleh pengalaman masa mendatang dan persfektif tentang asuhan keperawatan, melihat perilaku orang lain serta observasi situasi klinik.
2)    Field trip (karya wisata)
Dilakukan diluar tekanan praktek dengan mengkaji pengalaman yang            tidak terdapat dilahan utama
3)    Ronde keperawatan
Merupakan metode observasi secara langsung dengan mengkaji asuhan keperawatan dan informasi dari kien dan berdiskusi dengan klien, hasil diskusi observasi terhadap klien dilakukan diluar lingkungan klien.
4)    Metode demonstrasi
Merupakan metode pembelajaran dengan cara memperagaka sesuatu prosedur dan mempergunakan alat disertai suatu penjelasan, metode ini sering digunakan pada pendidikan keperawatan dalam materi prosedur keperawatan, metode ini dilaksanakan di rumah sakit, dan laboratorium keperawatan. Dalam prakteknya, metode ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara tidak langsung yang dilakukan oleh tenaga perawat yang disaksikan oleh peserta didik dalam tugas sehari-hari. Dan secara langsung: adalah apa yang dipersiapkan secara teliti dan disajikan oleh peserta dengan keahliannya dibantu pembimbing tentang bagaimana melakukan suatu prosedur kesehatan.
Prinsip-prinsip yang dilakukan
Prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan diantaranya:
§  Tujuan demonstrasi harus dirumuskan dengan jelas, oleh karena tujuan yang telah ditentukan dapat diketahui kaecakapan atau keterampilan apa yang harus dimiliki peserta didik.
§  Demonstrasi harus terlihat dengan jelas oleh setiap peserta didik, karena hanya melalui ini peserta didik dapat mengamati secara detail langkah prosedur yang akan didemostrasikan.
§  Jumlah kelompok atau kelas dalam demonstrasi harus tidak terlalu besar, sehingga setiap peserta didik mendapatkan ambaran yang cukup dari apa yang didemonstrasikan
§  Demonstrasi harus benar dan sistematis
§  Ebelum demonstrasi dilaksanakan pembimbimng harus menjelaskan dan mengorientasikan peserta didik pada peragaan yang akan dilihat
§  Peserta didik harus diberi kesempatan untuk menangani paralatan atau bahan yang akan digunakan demonstrasi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang efektif
§  Pembimbing harus konsisten tentang apa yang akan diucapkan terhadap apa yang didemonstrasikan
§  Sangat diperlukan alat penunjang demonstrasi seperti slide, gambar atau film
§  Demonstrasi harus dilakukan sesuai dengan tahapan dan sistematis
Langkah-langkah metode demonstrasi
Pada metode demonstrasi ada beberapa langkah yang akan dilaksanakan sesuai dengan urutan atau tahapan diantaranya:
Ø  Lakukan persiapan untuk demonstrasi diantaranya, persiapan tempat yang cukup, persiapan pasien, persiapan alat dan lingkungan
Ø  Jelaskan tujuan demonstrasi dan hasil yang akan diharapkan. Laksanakan setiap langkah secara jelas dan tepat
Ø  Beri waktu diskusi setelah demonstrasi dan ulangi bagian yang memerlukan penjelasan
Ø  Beri kesempatan predemonstrasi pada peseta didik dengan tepat dan diawasi sesuai dengan kebutuhan individu
Ø  Evaluasi kemajuan peserta didik sesuia dengan tingkat kemampuan yang diharapkan
Ø  Rencanakan tindak lanjut.
a.    Metode Bedside teaching
            Merupakan metode bimbingan yang dilakukan disamping tempat tidur klien dengan mempelajari klien terhadap asuhan keperawatn yang dibutuhkan oleh klien.
Prinsipnya:
1.    Jumlah peserta dibatasi (5-6 orang)
2.    Diskusi awal dan pasca  demonstrasi didepan klien
3.    Lanjutkan denganredemonstrasi
4.    Kaji pemahaman peserta sesegera mungkin terhadap apa yag dihadapi
5.    Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh peserta didik sebelumnya.
6.    Perlu persiapan fisik, psikologi dari peserta dan pembimbing

b.    Metode Nursing  Clinic
            Adalah metode penyajian pasien dengan menggunakan kehadiran seorang pasien yang dipilih sebagai focus diskusi kelompok dengan tujuan dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan prinsip-prinsip dan prosedur perawatan dari pasien, metode ini sering digunakan di lahan praktek khususnya dirumah sakit.
Prinsip-prinsip yang dilakukan:
Prinsip yang digunakan dalam metode nursing clinic diantaranya adalah:
Ø  Harus direncanakan secara teliti diantaranya pemilihan pasien, surat ijin, pemilihan lokasi, perumusan tujuan, informasi dan lain-lain.
Ø  Pasien harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhannya
Ø  Adanya hak pasien untuk privacy dan rahasia informasi tentang dirinya
Ø  Adanya evaluasi tentang pelaksanaan dan hasil nursing clinic
Langkah-langkah metode nursing clinic
-          Tahap permulaan :
Diawali dengan memperkenalkan peserta didik tengtang latar belakang pasien, situasi pelayanan perawatan, tujuan diskusi, beberapa informasi yang dibutuhkan tentang pasin
-          Tahap diskusi yang berpudat pada pasien
Diawali dengan perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien pada peserta didik, kemudian menunjukka gejala-gejala khusus yang berhubungan dengan masalah pasien, demonstrasikan tindakan keperawatan khusus beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya
-          Tahap evaluasi
Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku dan kemampuan untuk mengatasi masalah, penilaian terhadap peserta didik serta evaluasi proses dan hasil dari nursing clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum.
  
c.    Metode penugasan membuat catatan dan laporan tertulis (Eksperensial)
            Metode ini merupakan metode yang memberikan penugasan untuk membuat catatan dan laporan secara tertulis, dialhan praktek. Metode ini meliputi penugasan klinik, penugasan tertulis, simulasi dan permainan.
Contoh penugasan klinik:
Melakukan keterampilan psikomotor dan pengembangan keterampilan penyelesaian masalah dalam pengambilah keputusan berdasarkan moral dan etik.
Contoh penugasan tertulis:
1.    Menulis rencana keperawatan
2.    Studi kasus
3.    Perencanaan pendidikan kesehatan
4.    Proses pencatatan
5.    Membuat laporan kunjungan
6.    Pembuatan makalah dancatatan kerja peserta didik tentang hasil observasi di lapangan serta pengalaman prakteknya.
Contoh simulasi dan permainan:
Menggunakan model boneka dalam melakukan keterampilan:
a.    Pemeriksaan payudara
b.    Kateterisasi urine
c.    Pemberian injeksi
d.    Metode Studi Asuhan Keperawatan(Nursing Care Study)
            Studi asuhan keperawatan merupakan suatu keiatan pemecahan masalah dimana peserta didik melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah klinik yang mendasari pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan. Studi ini dapat dilakukan pada pasien, kelompok atau keluarganya.

Prinsip yang digunakan:
-          Peserta didik harus dibimbing dalam menulis pasien untuk studi asuhan keperawatan, pemilihan tersebut harus sesuai dengan kemampuan peserta didik
-          Peserta didik harus dibekali bahan rujukan yang cukup agar asuhan keperawatan dapat efektif
-          Studi asuhan keperawatan itu harus dapat dilihat dan digunakan sebagai bagian integral dari pengalaman di lapangan
-          Pedoman studi asuhan keperawatan harus sesuai dengan petunjuk dasar pada format laporan tertulis.
-          Studi asuhan keperawatan dapat dilaksanakan degna menggabungkan metode lain seperti komprehensif atau nursing clinic dan lain-lain
-          Laporan tertulis asuhan keperawatan harus di cek, di evaluasi, dikomentari sesuai dengan petunjuk yang ada.

Contoh bentuk laporan tertulis praktek belajar klinik/ pembelajaran klinik

I. Laporan pendahuluan
1.    Diagnosa medik
2.    Fokus assessment (riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik dan      diagnostic tes)
3.    Masalah/diagnosa keperawatan
4.    Intervensi keperawatan dan rasional

II. Laporan khusus (Proses perawatan)
1.    Pengkajian
-          Identitas klien
-          Riwayat keperawatan
-          Observasi dan pemeriksaan fisik
-          Diagnostik tes
-          Analisa dan sintesa Data
2.    Diagnosa keperawatan
3.    Perencanaan
-          Prioritas masalah
-          Tujuan dan hasil yang diharapkan
-          Intervensi dan rasional
4.    Implementsi
5.    Evaluasi

III. Laporan kegiatan harian

IV. Presentasi/kegiatan diskusi


Model Bimbingan Praktek
Tahap
Kegiatan
Mahasiswa
Pembimbing
Pra interaksi
(30-60 menit)
Laporan pendahuluan antara lain:
·         Pengertian, focus assesment
·         Patofisiologi
·         Rencana keperawatan
Memberi informasi tentang pasien antara lain:
·         Diagnosa medik
·         Nama, umur (status pasien)
Pre conference
Memahami laporan pendahuluan
Evaluasi pemahaman mahasiswa

Membaca informasi tentang pasien antara lain: kaitkan dengan laporan pendahuluan
Evaluasi pemahaman mahasiswa
Introduksi
Memperkenalkan diri ke pasien dan kontrak
Mengobservasi mahasiswa dan umpan balik
Kerja (4-5 jam)
Validasi/pengkajian berdasarkan diagnosa
Melaksanakan intevensi
Ronde keperawatan
Bed side taching
Bimbingan untuk menumbuhkan kemampuan intelektual, teknikal, interpersonal
Ronde keperawatan
Bed side taching
Terminasi
Menyimpulkan dengan pasien apa yang dicapai
Bimbingan dan observasi tentang kemapuan interpersonal
Post conference
Laporan
Evaluasi
Umpan balik
Laporan
Evaluasi
Umpan balik




Daftar Pustaka
    Alimul, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto


Model Pembelajaran Laboratorium Dan Klinik



Model pembelajaran di laboratorium dan klinik mencakup komponen yaitu keterlibatan aktif dan pemecahan masalah.. Namun dalam aplikasi pembelajaran model pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
Model pengajaran laboratorium dalam tertiory scrence courses (diadaptasi untuk laboratorium keperawatan) yang terdiri dari :
a.    Personalizet system of instruction (PSI) atau rencana Keller.
      Sistem ini menuntut peserta didik untuk kreatif, sebab dalam pengajaran laboratorium peserta didik dianjurkan belajar sendiri waktunya sesuai dengan pengajaran dan program klinik. Tujuan model ini adalah mendapatkan kompetensi serta kemampuan dalam keterampilan praktek.
b.    Audio tutorial method (AT)
      Model ini menggunakan alat bantu audio visual, peserta didik melihat video atau mendengarkan tape sambil mengikuti tindakan manual dan peserta didik melakukan keterampilan sesuai dengan tujuan.
c.    Computer assisted learning (KAL)
      Model ini memberikan kesempatan belajar laboratorium tambahan dengan tujuan peserta didik dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan tertetu diluar program rutin, hal ini dilakukan bila peserta didik tidak mendapatkan kesempatan belajar semua program di klinik, dan model ini dikenal dengan nama “Clinical workshop” dan model ini dapat dilakukan secara intensif kurang lebih 1 – 2 minggu oleh petugas klinik.
d.    Modular laboratory
       Praktek laboratoium ini menggunakan laboratoriumtiap program, misalnya modul program keperawatan medical bedah seperti asuhan keperawatan system pernafasan, terdapat studi kasus, yang tertuang dalam modul, didalamya juga terdapat tujuan yang dapat dicapai dan petunjuk pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
e.    Integrated laboratory
      Model ini prinsipnya adalah memadukan beberapa konsep ke dalam praktek atau beberapa kasus. Misalnya, konsep ilmu fisika, biologi, social, perilaku dan ilmu keperawatan yang diterapkan pada kondisi klinis. Misalnya kondisi immubilitas, ketergantungan, stress, sulit tidur. Pada akhir model ini peserta mampu mengidentifikasi keterampilan yang sesuai dengan yang di praktekkan di laboratorium.
f.     Project work
      Adalah model yang digunakan pada praktek laboratorium yang dilaksanakan sebelum praktek di klinik atau masyarakat dengan jalan memberi pengarahan pada seluruh peserta didik tentang program keperawatan yang akan dilaksanakan.
g.    Participation in research
      Suatu model yang melibatkan peserta didik dalam berbagai penelitian klinik yang bertujuan membantu peserta didik dalam menerapkan keterampilan yang dipelajarinya dalam proses penelitian.

Model pengajaran laboratorium dikembangkan oleh pengajar klinis.
            Model ini dikembangkan oleh pengajar klinis yang bertujuan memenuhi kebutuhannya serta pendekatan pada pegajaran dan praktek yang meliputi:
a.    Skills learning laboraty stimulation system
      Merupakan model yang bertujuan untuk mengurangi perasaan takut atau stress bagi peserta didik yang baru praktek dipelayanan klinik dengan menggunakan system partner, yaitu peserta didik bekerja sama dalam mempraktekkan keterampilan yang saling memberikan support dan secara bergantung, yang dilaksanakan berdasarkan petunjuk-petunjuk pada modul
b.    Stimulation laboratorium
      Suatu model yang merupakan stimulasi yang bertujuan dalam pendekatan praktek nyata dengan cara analisa kasus dan permasalahannya. Simulasi tertulis atau menggunakan alat audio visual, misalnya film atau dengan menggunakan simulasi klien.
c.    Clinical skills collaborative workshop
      Model ini dilakukan dengan workshop secara regular yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Peserta didik secara intensif, waktu yang singkat, dan dapat dilaksanakan pada tiap bagian laboratorium yang bersangkutan dengan tujuanmelatih keterampilan yang komplek, menurunkan kecemasan, menjalin kerjasama antar institusi dan baik dilaksanakan seingga dapat memperbaiki kekeurangannya dalam melakukan praktek atau belajar pada pengajaran klinik.


Daftar Pustaka
 Alimul, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto


Kegiatan Mahasiswa Di Tempat Praktik


Kegiatan Mahasiswa Di Tempat Praktik 

1.    Kegiatan di Ruang Rawat Jalan
Ruang rawat jalan adalah tempat kontak pertama bagi sebagian besar pasien sehingga menjadi tempat yang paling sesuai untuk mempraktikkan keterampilan wawancara, interpersonal, dan konseling serta keterampilan klinik. Ruang rawat jalan merupakan tempat terbaik untuk memberikan rencana asuhan dan untuk mengajarkan pasien cara melakukan rencana asuhan tersebut di rumah. Bagian rawat jalan juga menjadi langkah penghubung antara praktik simulasi dan bekerja dengan pasien yang sakit di ruang rawat inap.

2.    Kegiatan di Ruang Rawat Inap
Di ruang rawat inap, pasien biasanya sakit parah dan telah memulai rencana perawatan dan pengobatan khusus. Ruang rawat inap adalah tempat yang baik untuk mengajarkan penanganan pasien, mempraktikkan keterampilan memberikan pelayanan, dan mendemonstrasikan penanganan kondisi-kondisi yang jarang ditemui.
Contoh keterampilan di ruang rawat inap :
·         Menilai status klinik
·         Melakukan intervensi klinik tertentu seperti memberikan cairan infus
·         Mendokumentasikan informasi mengenai rencana perawatan pasien, pengobatan, dan perubahan-perubahan kondisi
·         Menyampaikan keadaan pasien secara jelas kepada staf klinik dan keluarga (bila perlu)
·         Mengkaji hasil tes diagnosa dan menerakannya pada kondisi pasien

3.    Pengajaran di Ruang Rawat Inap
a.    Pengajaran yang berpusat pada pasien
·         Mahasiswa bertugas menangani satu pasien atau lebih
·         Mahasiswa bekerja di bawah pengawasan staf dan bertanggung jawab terhadap perawatan pasien
·         Mahasiswa menjelaskan keadaan pasien pada saat keliling ruangan, membantu memberi rencana asuhan, dan membicarakan kondisi pasien dengan staf
b.    Berkeliling ruangan
·         Berkeliling ruangan bisa digunakan untuk observasi atau interaksi
-       Berkeliling ruangan untuk observasi
§  Mahasiswa mengikuti kunjungan sebagai seorang pengamat
§  Tenaga kesehatan yang menangani pasien melaporkan keluhan yang disampaikan pasien, temuan awal dan pengobatan, interpretasi hasil lab dan diagnosa lain, kondisi terbaru, dan rencana ke depan
-       Berkeliling ruangan untuk interaksi
§  Pada saat keliling ruangan, mahasiswa ditanya mengenai kondisi pasien dan harus memberi jawaban
§  Beberapa mahasiswa dapat diminta untuk menyampaikan kondisi pasien kepada kelompok
·         Perlu berhati-hati pada saat berkeliling ruangan untuk menjaga privasi pasien dan mencegah agar tidak berbicara seakan pasien sebagai obyek
·         Sebaiknya mendiskusikan pasien di lokasi yang jauh dari tempat tidur pasien
   


Daftar Pustaka

             1.    Alimul, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto