Proses Belajar Mengajar Di Kelas
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisir. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan.
Lingkungan belajar yang baik adalah:
1. Lingkungan yang menantang
2. Merangsang para peserta didik untuk belajar
3. Memberikan rasa aman dan kepuasan
4. Mencapai tujuan yang diharapkan
Faktor yang mendukung kondisi belajar didalam kelas adalah “job description” PBM yang berisi serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa.
Job description guru/dosen dalam implementasi proses belajar mengajar (PBM), adalah:
- Perencanaan instruksional
Yaitu AVA untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar
- Organisasi belajar
Yaitu usaha menciptakan wadah dan fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya PBM
- Menggerakkan anak didik yang merupakan usaha; memancing → membangkitkan → mengarahkan motivasi belajar.
- Supervisi dan pengawasan
Usaha mengawasi, menunjang, membantu, mengarahkan dan menugaskan kegiatan belajar megajar sesuai perencanaan instruksional yang telah didesain sebelumnya.
- Evaluasi pendidikan
- Model Pertemuan Kelas
Model ini memiliki 6 tahap (sintakmatik), yaitu:
Tahap pertama : membangkitkan iklim keterlibatan
· Mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi
· Berbagi pendapat tanpa saling menyalahkan atau menilai
Tahap kedua : Menyajikan masalah untuk didiskusikan
· Mahasiswa dan atau pengajar membawa isu atau masalah
· Memaparkan masalah secara utuh
· Mengidentifikasikan akibat yang mungkin timbul
· Mengidentifikasi norma sosial
Tahap ketiga : Membuat keputusan nilai personal
· Mengidentifikasi nilai yang ada dibalik masalah perilaku dan norma sosial
· Mahasiswa membuat kajian personal tentang norma yang harus diikuti, sesuai dengan nilai yang dimiliki
Tahap Keempat : mengidentifikasi pilihan tindakan
· Mahasiswa mendiskusikan berbagai pilihan atau alternatif perilaku
· Mahasiswa sepakat tentang pilihannya itu
Tahap kelima: membuat komentar
Mahasiswa membuat komentar secara umum
Tahap kekenam: Tindak lanjut perilaku
Setelah periode tertentu, mahasiswa menguji efektifitas dari komitmen dari perilaku baru itu
- Pendekatan Dalam Belajar Mengajar
Beberapa pendekatan yang dapat membantu guru dalam memecakan masalah dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah:
a. Pendekatan individual
Dikelas ada sekelompok anak didik, yang memliki gaya yang berbeda-beda dan karakteristik yang berbeda. Perbedaan individual akan mmbeikan wawasan kepada guu bahwa stategi pengajaan harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual. Pendekatan individual sangat penting dalam pengajaran.
Guru → melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas
↓
Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan
b. Pendekatan kelompok
Pendekatan kelompok adalah untuk membina dan mengembangkan sikap social yang tinggi pada diri setiap anak didik, sehingga terbina sikap kesetiakawanan social di kelas, dimana anak dibiasakan: hidup bersama, bekerja bersama, meyadari kekurangan dan kelebihannya.
▼
Anak didik yang aktif, kreatif, dan mandiri
Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa factor, yaitu:
· Perasaan diterima/ disukai teman
· Tarikan kelompok
· Teknik pengelompokan oleh guru
· Partisipasi dalam kelompok
· Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara mencapainya
· Struktur dan sifat-sifat kelompok
▼
- Personalia
- Sistem interaksinya
- Organisasi/struktur
- Suatu motivasi tertentu/ tujuan bersama
- Merupakan suatu kekuatan
- Pola perilaku yang dapat diobservasi yang disebut kepribadian
Dalam pengelolaan kelas, terutama yang berhubungan denga penempatan anak didik, pendekatan kelompok sangat diperlukan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru bila menggunakan pendekatan kelompok adalah:
Ø Tidak bertentangan dengan tujuan
Ø Fasilitas belajar pendukung
Ø Metode sudah dipersiapkan
Ø Bahan yang akan diberikan cocok dengan pendekatan kelompok
Sebagai pijakan dalam melakukan pendekatan kelompok adalah “perbedaan individual anak didik pada aspek bilogis, intelektual dan psikologis”
c. Pendekatan bervariasi
Pendekatan ini bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bermacam-macam sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus.
Contoh: dalam belajar ada yang memiliki motivasi yang rendah, ada juga yang tinggi, ada yang bergairah belajar dan ada yang kurang bergairah. Atau ada 2 – 3 orang hanya berbicara terlepas dari masalah pelajaran.
Dalam mengajar, guru yang hanya menggunakan satu metode biasanya sukar menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam waktu lama. Akibatnya, jalannya pelajaran menjadi kurang efektif. Efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan jadi terganggu. Karena itu, dalam mengajar kebanyakan guru menggunakan beberapa metode. Boleh jadi dalam satu pertemuan anak didik suka belajar kelompok, ada suka belajar sendiri, tetapi tetap dalam pengawasan da bimbingan guru.
d. Pendekatan edukatif
Semua yang dilakukan guru dalam pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk mendidik, bukan dendam/ ingin ditakuti.
Pendekatan yang benar bagi guru adalah pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, perbuatan guru harus bernilai pendidikan degan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai: norma hukum, norma susila, norma moral. Norma social dan norma agama.
Contoh: untuk menanamkan nilain-nilai kebaikan pada anak didik. Misalnya anak disuruh baris dulu saat lonceng berbnyi dipimpin oleh ketua kelas, laki-laki, perempuan saling berpisah lalu berbaris masuk ruangan satu persatu dan menyalami guru.
Ini menggambarkan guru telah meletakkan tujuan membina watak dan akhlak mulia anak didik.
3. Pengaturan kelas
a. Memilih kelas yang dapat digunakan selama periode proses belajar mengajar berlangsung
b. Ruangan kelas harus sesuai dengan jumlah peserta didik dengan jarak yang cukup luas dan leluasa bagi seluruh peserta didik
c. Meja/kursi diatur berbentuk U atau bentuk lain yang memungkinkan seluruh peserta didik dapat saling melihat satu sama lain termasuk dosen
d. Tempatkan 1 meja di sebelah depan ruang kelas untuk alat dan bahan dosen
e. Jarak untuk alat bantu (flipchart, layar, OHP, VP, MTv) harus diatur sehingga setiap peserta didik dapat melihat dengan jelas yang diproyeksikan saat itu
f. Jarak untuk peserta didik belajar dalam kelompok kecil kecuali kalau menggunakan ruangan lain
g. Jika tersedia ruang kelas lain untuk kegiatan yang lain (studi kasus, bermain peran, tindakan pemecahan masalah) harus ditata sehingga semua alat/bahan/materi peserta didik dapat terakomodir
h. Ruang kelas tidak dingin dan tidak panas dengan ventilasi yang cukup
i. Aliran listrik yang cukup untuk kegiatan presentase
j. Kursi dan meja yang sesuai untuk belajar
k. Tersedia whiteboard dan markers untuk pengumuman bagi peserta didik
l. Penerangan lampu dapat diatur lebih gelap atau lebih terang
m. Alat bantu dalam keadaan siap pakai jika ada kerusakan
4. Variasi metode PBM
· Menggunaka AVA
· Kuliah/ceramah ilustrasi
· Demonstrasi
· Curah pendapat
· Aktivitas kelompok kecil
· Diskusi kelompok
· Bermain peran dan studi kasus
· Pembicara tamu (guest speakers)
a. Penggunaan AVA
1) Writing boards
2) Flipcharts
3) Overhead transparancies
4) Slides
5) Videotapes
6) Anatomic models
7) Real items (instruments)
b. Kuliah/ceramah ilustrasi
Kuliah ilustrasi adalah bentuk presentase kelas tradisional yang paling umum digunakan. Teknik ini menyampaikan materi pengetahuan yang banyak disampaikan secara oral oleh dosen. Semua kuliah ilustrasi dapat digunakan dalam kelompok besar dalam periode waktu singkat sehingga mudah digunakan untuk curah pendapat, diskusi kecil, dan kegiatan kelompok lain.
1) Keuntungan metode ceramah adalah dosen dapat mengontrol materi yang disampaikan
2) Kerugiannya adalah:
- Dosen atau peserta didik harus bisa dan mampu mempertahankan konsentrasi dan perhatian untuk periode waktu lama
- Pertisipasi dan kontribusi peserta didik mungkin kurang jika dosen gagal memotivasi interaksi peserta didik
- Kuliah ini selalu dimulai dan diteruskan oelh dosen sehingga pemahaman informasi peserta didik harus selalu dimonitor melalui pertanyaan dan umpan balik untuk memastikan presentase tidak terlalu cepat atau terlalu lambat
c. Kelompok kecil
Kelompok kecil terdiri dari 4 – 6 orang.
1) Kegiatan dalam kelompok kecil
- Pemecahan masalah terhadap materi yang telah disajikan oleh dosen atau dikemukakan peserta didik
- Menanggapi studi kasus
- Menyiapkan roleplay
2) Keuntungan kelompok kecil
- Kesempatan peserta didik untuk saling belajar
- Melibatkan semua peserta
- Menciptakan kerjasam sebagai anggota dalam kelompok
- Memberikan kesempatan untuk mengemukakan berbagai sudut pandang
d. Studi kasus
Studi kasus adalah metode pembelajaran yang menggunakan skenario realistik yang terfokus pada issu, topik, masalah spesifik, dimana prisnipnya digunakan untuk memperluas pengetahuan peserta didik. Peserta didik diharapkan membaca, mempelajari, merespon secara lisan dan tulisan dalam diskusi kelompok.
Keuntungan studi kasus:
- Fokus perhatian pada situasi sebenarnya
- Metode belajar partisipatif yang secara aktif melibatkan peserta didik untuk saling berinteraksi satu sama lain
- Respon pada kasus nyata dan relevan secara langsung
- Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
e. Bermain peran (Roleplay)
Roleplay merupakan metode belajar dimana pesera didik memainkan peran dalam situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar. Tujuaanya adalah mempengaruhi tingkah laku peserta. Bermain peran meningkatakan pembelajaran melalui meniru, pengamatan, umpan balik, analisa, dan pengkonseptualisasian.
Keuntungan bermain peran:
- Suasana motivasi yang tinggi karena peserta secara aktif terlibat dalam situasi realistis
- Peserta dapat mengalami situasi nyata tanpa harus mengambil risiko seperti pada peristiwa sebenarnya
- Pemain peran dapat memahami situasi klien
f. Curah Pendapat
Curah pendapat merupakan strategi pembelajaran yang merangsang berpikir dan kreatifitas yang sering berhubungan dengan diskusi kelompok. Adapaun tujuannya untuk membuat daftar gagasan, pemikiran dan alternatif pemecahan yang terfokus pada topik/masalah spesifik.
g. Diskusi kelompok
Diskusi adalah teknik pembelajaran dimana sebagian besar gagasan, pemikiran, pertanyaan dan jawaban dikembangkan oleh peserta didik. Dosen berperan sebagai fasilitator dan memandu peserta didik setelah diskusi berkembang.
Daftar Pustaka
Alimul, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto
No comments:
Post a Comment