Apakah bunda dan suami mulai membicarakan kemungkinan memberi adik untuk anak? Tapi tahukah bun, jauh ataupun dekat jarak usia antar anak, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan lhoo. Apa saja yaaa, yukk mari disimak ^___^
Jarak usia antar anak 1 hingga 3 tahun
Kelebihan:
- Mereka akan menjadi teman bermain. Anak yang berusia 2 tahun atau lebih muda juga lebih mudah untuk beradaptasi dengan kehadiran adik baru. Penelitian dari Universitas Maryland Amerika menyimpulkan hal tersebut disebabkan anak seusia tersebut masih belum menyadari posisinya ‘tergantikan’ seperti anak-anak lebih besar.
-Jarak usia kurang dari 3 tahun antar anak sangat umum terjadi di Amerika dan dianggap cukup ideal. Sebab, kedua anak masih cukup dekat bermain bersama.
- Bunda dan suami cenderung lebih kompak dalam kondisi ini.
Kekurangan:
- Membesarkan dua balita sekaligus merupakan pekerjaan besar. Bersiap menghadapi kebiasaan kurang tidur dan berdebat hampir setiap saat. Bunda juga perlu berhati-hati, lebih fokus pada anak lebih kecil, bisa membuat si kakak kurang diperhatikan lhoo bun. Walaupun orangtua berkonsentrasi memperhatikan keselamatan adik, si kakak juga tetap berhak memiliki waktu khusus bersama bunda dan ayah.
- Kondisi Finansial juga sering menjadi faktor penentu jarak ideal anak. Saat anak seumuran, bunda mungkin harus mengeluarkan dana ekstra membeli barang-barang serba 2 buah (padahal bukan anak kembar). Atau, koleksi mainan menjadi tidak variatif karena keduanya memilih mainan sama di toko.
Jarak usia antar anak 3 tahun atau lebih
Kelebihan:
- Pertengkaran antar anak akan lebih jarang dengan jarak usia ini. Ketika anak berusia 4 tahun, ia akan memperlakukan adik bayi lebih lembut dan penuh kasih sayang.
- Bunda tidak perlu khawatir dan justru bisa mendapat ‘asisten’ sukarela menjadi mentor si adik. Ketika si kakak sudah cukup besar, ia sudah cukup lama merasakan perhatian eksklusif dari orangtua sehingga rasa cemburu pada adik juga lebih jarang muncul.
- Sementara jarak kehamilan yang agak jauh memberi kesempatan bunda beristirahat dan bersiap untuk anak berikutnya.
Kekurangan:
- Tahapan perkembangan kakak dan adik sudah jauh berbeda, minat dan kebutuhan mereka pun berbeda. Saat si kakak sedang asyik menulis dan menggambar, si adik lebih tertarik memakannya atau merusaknya.
- Bunda juga perlu masa adaptasi lagi setelah sekian lama terbiasa dengan hidup lebih ‘teratur’ tanpa bayi, sekarang harus mengingat kembali masa-masa tersebut.
Sekarang semua kembali kepada kesiapan bunda secara fisik, mental dan emosional. Karena bagaimanapun kita merencanakannya, yang terjadi tetaplah kehendak Yang Diatas.
No comments:
Post a Comment