a. Kolostrum
Kolostrum atau ASI pertam berbeda dengan air susu yang berwarna puti, karena kolostrum mengandung lebih banyak protein (terdapat sekitar 1% dalam air susu putih) lebih banyaka mengandung immunoglobulin ASI (lgA), laktoferin dan sel-sel darah putih yang tersedi unutk bayi dan dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi. Kolostrum yang berubah menjadi ASI matang antara 3 dan 14 hari setelah melahirkan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membebani ginjal bayi yang belum matang. Kolostrum mengandung immunoglobulin yang berguna melapisi usus dan lmelindunginya dari infeksi bakteri dan virus. Selain yang telah dijelaskan, kolostrum juga mendaung zat antivirus dan antibakteri sebagai berikut:
- lysozime: enzim yang sangat berperan efektif disalurkan pencernaan yangbertugas menghancurkan dinding sel bakteri pathogen dan melindung salurang pencernaan bayi.
- Bifidobakteri: bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri pathogen dan parasit mampu bertahan hidup.
- Laktoferin: bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat besi diboikot untuk tidak mendapat suplasi zat besi sehingga pertumbuhannya terhambat.
- Latoferoksida: bersama unsure lain berperang melawan abketeri streptococcus (yang dapat menyebabkan penyakit paru0, pseudom,onia, dan eschercia coli
ASI tidak hanyua menyesuaikan diri untuk berespon terhadpa infeksi, ASI juga mengubah unsure-unsur gizi sesuai dengan kebutuhan bayi. Unsure-unsur gizi yang banyak terkandung di dalam ASI yaitu:
b. Protein
Protein dalam ASI mencapati kadar yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan optimal, sementara ASI juga mengandung muatan yang mudah larut sesuai untuk ginjal yang belum matang. Kasein dalam ASI adalah 80:20, yang menghasilkan “kepala susu” yang lebih lembut dlam lambung sehingga mengurangi waktu pengosongan lambung dan membantu pecernaan. Sedangkan kasein dalam susu sapi hanya 20:80 terdapat berbagai subtansi dalam ASI yang belum sepenuhnya dipahami, misalnya asam amino taurin, yang kin dianggap penting untuk petumbuhan otak manusia dan absorbsi lemak.
c. Lemak
Seperti halnya substansi protein dalam ASI dapat membantu absorbsi lemak. Lemak sendiri memiliki beberapa fungsi dalam tubuh dan berperan pentinng dlam kualitas peletana myelin. Hal ini ditandai dengan jharngnya kedajadian sklerosisi multiple di Negara-negara yang masyarakat umumya memberikan ASI
d. Karbohidrat (laktosa)
Perkembangan sistem saraf pusat merupakan bagian dari fungsi laktosa dalam ASI. Laktosa juga memberi sekitar 40% kebutuhan energi bayi. Laktosa membantu pertumbuhan laktobasilus bifidus, merupakan koloni yang membantu menghambat pertumb uhan baketeri patone. Hal ini terjadi karena media yang dihasilkan oleh bakteri bersifat memusuhi pertumbuhan bakteri patogen lainnya.
e. Vitamin
ASI memberi vitamin yang cukup bagi bayi walaupun kadarnya bervariasi sesuai dengan diet ibunya. Penting bagi bayi untuk mendapatkan kolostrum dan kemudian susu awal untuk memastikan bahwa vitamin yang larut diperleh oleh bayi.
f. Mineral
Kadar natrium lebih banyak sehingga melindungi neonatus dari dehidrasi dan kelebihan natrium dalam darah. Sebanayak 50-70% besi diserap dari ASI bila dibandingkan dari susu sapi yang hanya diserap 10-30%. ASI juga mendangung molekul pengikat sesng, asam pikolinat yang membuat penyerapan seng lebih efisien. Rasio kalsium dan fosfor ASI sesuai untuk mineralisasi tulang bila dibandingkan dengan susu sapi.
No comments:
Post a Comment