MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN
HYPEREMISIS GRAVIDARUM TINGKAT I
DI BPS SULARSI GUNUNG KIDUL
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002)
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan 44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004)
Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira 5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester pertama dan paling mudah disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan. (Walsh, 2007)
Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atu defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akanmenjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikut nya.
B. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui definisi hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui patofisiologi hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui gejala dan tanda hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui diagnosis hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui pencegahan hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemesis gravidarum
C. Manfaat Penulisan
Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan memahami tentang hiperemesis gravidarum sehingga dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.
D. Rumusan Masalah
Wanita hamil yang mengalami mual
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif, 1999). Hiperemesis gravidarum adalah mual – muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari – hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001). Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004)
B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan – perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :
1. faktor predisposisi :
a. Primigravid
b. Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa
2. Faktor organik :
- Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
- Perubahan metabolik akibat hamil
- resistensi yang menurun dari pihak ibu.
- Alergi
3. faktor psikologis :
- Rumah tangga yang retak
- Hamil yang tidak diinginkan
- takut terhadap kehamilan dan persalinan
- takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
- Kehilangan pekerjaan
C. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
- Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
- Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
- Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
- Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
D. Tanda dan Gejala
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :
1. Tingkatan I
1. Tingkatan I
- Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkatan II
- Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
- Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
- Liver
1) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
- Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
- Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkatan III
- Keadaan umum lebih parah
- Muntah berhenti
- Sindrom mallory weiss
- Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
- Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
- Kardiovaskuler
1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat - Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
- Ginjal
1) Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
E. Diagnosis
Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.
Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
F. Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara :
1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat.
5. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Defekasi teratur
8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
G. Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan :
1. Obat – obatan
b. Sedativa : phenobarbital
c. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
d. Anti histamin : Dramamin, avomin
e. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2. Isolasi
- Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
- Catat cairan yang keluar masuk.
- Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan.
- Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam.
Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik
4. Cairan parenteral
- Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)
- Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C)
- Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena
- Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair
- Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.
5. Menghentikan kehamilan
Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik.
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN HYPEREMISIS GRAVIDARUM TINGKAT I
I Pengkajian
A. Identitas
Nama Klien : Ibu . F Nama Suami : Tn. M.R
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Darussalam (Samalanga)
B. Anamnesa di BPS Hj.Rosdiana, Am.Keb Jeunieb, Pukul : 16.00 WIB
Oleh : Mahasiswi Akbid Munawarah.
1. Alasan kunjungan saat ini : Kunjungan Rutin
2. Keluhan Utama : Ibu dengan gravida 12 minggu + mual;muntah
3. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 10 Thn SMP
- Siklus : 28 Hari
- Banyaknya : 3 Kali ganti pembalut
- Dismenorhea : Nyeri Abdomen
- Teratur/ Tidak : Teratur
- Lamanya : 7 Hari
- Konsistensi darah : cair disertai gumpalan
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu G1 P0 A0
- Pernah keguguran : Tidak pernah
- Pernah dikurt : Tidak pernah
- Jarak antara kehamilan : -
- Persalinan yang lalu dibantu oleh : -
- Tempat persalinan : -
- Jenis Persalinan : -
5. Riwayat Kehamilan sekarang
a. HPHT = 11-10-2010
TTP = 18-07-2011
Immunsasi TT1tgl = Belum dapat TT11 tgl = Belum dapat
b. Tanda Kehamilan
Hasil tes kehamilan ( Jika dilakukan ) = Bulan Oktober dilakukan hasilnya tes (+) hamil
c. Pergerakan Fetus dirasakan pertama kali = belum terasa karena umur kehamilan baru 12 minggu
d. Keluhan yang dirasakan.
Rasa lelah = Ada
Mual muntah yang lama = Ada
Nyeri perut = Tidak ada
Panas menggigil = Tidak ada
Sakit kepala berat = Tidak ada
Penglihatan kabur = Tidak ada
Rasa nyeri / panas waktu BAK = Tidak ada
Rasa gatal pada vulva vagina = Tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam = Tidak ada
Nyeri kemerahan tegang pada tungkai = Tidak ada
Oedema = Tidak ada
e. Diet / Makan
Makan sehari-hari = Ibu makan 3 x sehari dengan porsi
kecil
dengan menu nasi lauk dan buah.
Perubahan makan yang dialami = Ibu merasakan nafsu makan
berkurang, dibandingkan sebelum
hamil
f. Pola Eliminasi
BAB = 2 x sehari
BAK = 7 x sehari
g. Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat & tidur = 1 sampai 2 jam pada
siang hari / 6 jam untuk
malam hari
Sexvalitas = Tidak ada keluhan
Pekerjaan = Tidak ada keluhan
Kontrasepsi yang pernah digunakan = belum pernah
h. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu = Pernah keguguran
i. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Jantung = Tidak ada
Hipertensi = Tidak ada
Hepar = Tidak ada
Anemia = Tidak ada
DM = Tidak ada
HIV / AIDS = Tidak ada
Campak = Tidak ada
Malaria = Tidak ada
TBC = Tidak ada
Gangguan mental = Tidak ada
Operasi = Tidak ada
DLL
j. Riwayat Sosial
1. Apakah kehamilan ini direncanakan = Ya direncanakan
2. Jenis kelamin yang diharapkan = Apa saja
3. Status perkawinan = Sah
Jumlah = 1 x
Lamanya = 1 tahun
4. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas = Ibu hanya percaya kepada ALLAH yang memberi keselamatan.
k. Riwayat kesehatan keluarga.
Tentang penyakit keturunan.
DM = Tidak ada
Jantung = Tidak ada
Hipertensi = Tidak ada
C. Pemeriksaan
1. Keadaan umum baik kesadaran = Composmetis
Keadaan Emosional = Stabil
2. Tanda Vital = TD = 100/80 mmHg Pols = 80 x/menit
= Temp = 360C RR = 23 x/menit
3. Tinggi badan = 152 cm BB = 49 kg
Kenaikan BB selama hamil = 2 kg
4. Pemeriksaan fisik
Muka tidak ada Cloasma Kelopak mata = tidak oedema
Sklera = tidak ikterik
Konjungtiva = pucat
5. Mulut dan gigi tidak stomatis, lidah dan geraham = gigi bersih,lidah bersih geraham bersih.
6. Kelenjar Thyroid = tidak ada pembesaran
7. Kelenjar getah bening = tidak ada pembesaran
8. Dada = normal
Jantung = tidak mumur
Paru =
Payudara = Pembesaran = Ya,kanan,kiri
Puting susu = Menonjol
Simetris = Ya,kanan,kiri
Benjolan / tumor = Tidak ada
Pengeluaran = Tidak ada
Rasa nyeri = Tidak ada
9. Punggung dan Pinggang = Loordosis gravidarum
Pinggang nyeri = Tidak ada
10. Ekstremitas atas dan bawah = Oedema = tidak ada
Kekakuan = tidak ada
Kemarahan = tidak ada
Varises = tidak ada
Reflek = patella ( + )
11. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk = sesuai dengan usia kehamilan
Strale gravidarum = Tidak ada
Linea alba = Tidak ada
Linea nigra = Tidak ada
Bekas luka operasi = Tidak ada
b. Palpasi
Leopold I = TFU 3 jari diatas sympisis
Leopold II = Belum teraba
Leopold III = Belum teraba
Leopold IV = Belum teraba
c. Auskultasi
Penetum maximum = Belum dilakukan
DJJ = Belum dilakukan
TBJ = Belum dilakukan
II Identifikasi Diagnosa dan Masalah Kebutuhan
Ibu dengan G1 P0 A0 usia kehamilan 12 minggu dengan hyperemisis gravidarum.
Data dasar = S = Ibu mengatakan kehamilan pertama sering mual muntah
- HPH7 = 11-10-2010
O = TFU 3 jari diatas sympisis
= TD 100/80mmhg
= Pols 80 x/menit
= RR 23 x/ menit
= Temp 360 C
Masalah = Mual muntah yang berlebihan, lemas
Kebutuhan = Konseling tentang keadaan kehamilan ibu
Konseling tentang gizi
Koseling personal hygiene
III Antisipasi diagnosa dan masalah potensial
Diagnosa = mual muntah yang berlebihan, lemas
Masalah potensial = Hyperemisis Gravidarum
IV Tindakan Segera atau Kolaborasi
Tidak ada
V Pencernaan Tindakan
- Bina hubungan baik dengan ibu
- Informasikan dan jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
- Beritahu ibu tanda-tanda fasiologi
- Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada trimester I
- Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi dan banyak mengandung gula.
- Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
- Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
- Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
- Berikan ibu vitamin B1 dan vitamin B6.
- Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang.
- Dokumentasi hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
VI Pelaksanaan Tindakan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan
o TD : 100/80 mmHg
o RR : 23 x/m
o Pols : 80 x/m
o Temp : 36°C
o Usiakehamian : 12 minggu
3. Memberitahu ibu tanda-tanda Fisiologi pada kehamilan
4. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester I, diantaranya :
o Pendarahan pervagina
o Ketuban pecah dini
o Nyeri perut berlebihan
o Janin berhenti bergerak
o Sakit kepala hebat
5. Memberitahu ibu mengenai masalah mual muntah karena hiperemisis. Anjurkan ibu mengkomsumsi makanan yang bergizi dan banyak mengandung gula.
6. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering untuk meringankan mual muntah.
7. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
8. Menganjurkan ibu beristirahat cukup
9. Memberikan obat (B1, B6, Paracetamol, Antasid)
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila ada keluhan
11. Mendokumentasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
VII Evaluasi
Ibu sudah memahami penjelasan oleh bidan tentang kehamilannya dan ibu
bersedia datang pada saat kunjungan ulang.
SOAP
S =Ibu F berusia 25 tahun G1 P0A0 datang ke BPS Hj. Rosdiana Jeunieb ingin memeriksa kehamilannya, ibu mengeluh,sering lemas, mata berkunang-kunang, nafsu makan berkurang.
HPHT = 11-10-2010. Kehamilan ini direncanakan
O =K/U = Lemas, pucat
TD = 100/80 mmHg,
RR = 23 x/m,
Pols = 80 x/m
Temp = 360 C
A = G1 P0 A0 UK 12 minggu
Dengan hypermisis gravidarum
P = - Bina hubungan baik dengan ibu
` - Informasikan dan jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
- Beritahu ibu tanda-tanda fasiologi
- Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada trimester I
- Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi dan banyak mengandung gula.
- Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
- Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
- Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
- Berikan ibu vitamin B1 dan vitamin B6.
- Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang.
- Dokumentasi hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Ø Gejala mual dan muntah yang berat yang di sebabkan oleh peningkatan kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum dan dapat berlangsung sampai 4 bulan
Ø Etiologi :
1. Faktor predisposisi
2. Faktor organic
3. Faktor Psikologi
4. Faktor Endokrin
Ø Tanda dan gejala
1. Muntah yang hebat
2. Dehidrasi
3. BB turun
4. Icterus
Ø Tingkat H.G
1. Tingkat 1 ( Ringan )
2. Tingkat 2 ( Sedang )
3. Tingkat 3 ( Berat )
Ø Pada penderita Hiperemesis gravidarum memerlukan perawatan khusus.
B. Saran
- Untuk mengatasi rasa mual dan muntah makan roti kering dan the hangat di pagi hari.
- Makan sedikit tapi sering
- Hindari makanan berlemak dan berbau tajam
- Memberikan informasi pada pasien da keluarga yang mempunyai resiko hiperemesis gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, Gary, dkk.2006. Obstetri William ed.21. Jakarta.EGC
Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGC
Prawiroharjo, Sarwono.2003.IlmuKebidanan.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta. Arcan
No comments:
Post a Comment