Beberapa waktu yang lalu kakak saya mengalami operasi pengangkatan kista di sebelah kiri indung telurnya, diameternya hampir 20 centimeter. Sangat mengagetkan dan mengherankan kista ternyata bisa sebesar itu. Hal ini kemudian menjadikan saya sangat penasaran, kista itu sebenarnya apa ?
Dahulu pada waktu saya hamil pertama kali yang kemudian terjadi keguguran, dokter juga bilang saya mempunyai kista sekitar 7 cm. Tapi saya merasakan tidak ada gangguan sama sekali saat beraktifitas sehari-hari maupun siklus mentruasi. Sampai kemudian saya hamil kembali, dokter bilang kistanya masih ada, tapi juga Alhamdulillah tidak menimbulkan gangguan sampai anak saya lahir. Sehingga sampai sekarang pun tidak dilakukan tindakan yang berarti.
Teman saya ada juga yang mempunyai Mioma, merupakan keajaiban saat dia dinyatakan hamil. Tapi kehamilannya penuh dengan perjuangan, harus menahan sakit dan bed rest berbulan-bulan sampai bayinya lahir (Menjadi seorang ibu memang harus kuat!!)
KISTA BEDA DENGAN MIOMA
Ada orang yang beranggapan kista itu sama dengan Miom, ternyata itu merupakan 2 hal yang berbeda. Kista berbentuk cairan, sedangkan mioma berbentuk massa solid (tumor). Kista biasanya tumbuh dalam ovarium (indung telur) wanita, sedangan mioma pada dinding rahim wanita.
Menurut data hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo pada tahun 2008 terdapat 428 kasus penderita kista endometriosis, 20% diantaranya meninggal dunia dan 65% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga. Adapun pada tahun 2009 mengalami peningkatan yaitu sejumlah 768 kasus penderita kista endometriosis, 25% diantaranya meninggal dunia, dan 70% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga. Kasusnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan , oleh karena itu bagi kaum wanita kista ini memang perlu diwaspadai.
BAGAIMANA KISTA TERBENTUK ?
Walaupun kejadiannya masih merupakan misteri Tuhan, tapi secara ilmiah penjelasannya sebagai berikut: Wanita normal biasanya memiliki dua ovarium seukuran kenari di sisi kiri & kanan rahim. Masing-masing ovarium menghasilkan satu telur yang terbungkus dalam folikel (kantong). Ketika telur keluar, hormon estrogen akan memberi sinyal kepada rahim. Pada gilirannya, lapisan rahim mulai menebal dan mempersiapkan pembuahan telur oleh sperma (kehamilan). Bila telur tidak dibuahi, maka seluruh isi rahim akan dikeluarkan dalam bentuk haid bulanan.
Jika folikel gagal untuk pecah dan melepaskan telur, cairannya tetap tinggal, pertama kali dia akan membentuk kista kecil ( lebih kecil dari 4 cm). Kista jenis ini namanya kista fungsional. Selanjutnya materi kista dapat berkembang dan menjadi lebih besar.
Jika folikel gagal untuk pecah dan melepaskan telur, cairannya tetap tinggal, pertama kali dia akan membentuk kista kecil ( lebih kecil dari 4 cm). Kista jenis ini namanya kista fungsional. Selanjutnya materi kista dapat berkembang dan menjadi lebih besar.
JENIS-JENIS KISTA
Kista Corpus Luteum:
Kista ini dapat berukuran 2-6 cm, adalah kista yang paling umum terjadi . Pada saat telur keluar dari ovarium ke rahim, maka folikel dapat terkunci dan terisi darah ataupun cairan.
Kista ini dapat berukuran 2-6 cm, adalah kista yang paling umum terjadi . Pada saat telur keluar dari ovarium ke rahim, maka folikel dapat terkunci dan terisi darah ataupun cairan.
Kista hemorrhagic:
Yaitu timbulnya perdarahan dalam kista fungsional. Gejalanya biasanya kram perut.
Kista dermoid:
Jenis ini biasanya menyerang wanita berusia lebih muda dan dapat tumbuh besar (15 cm) dan berisi tidak hanya cairan, tapi juga lemak, rambut, jaringan tulang ataupun tulang rawan. Jenis ini dapat meradang dan menyebabkan posisi tuba fallopi terlilit (torted/twisted).
Kista Endometrium:
Disebut juga endometriosis. Jenis ini terjadi ketika jaringan lapisan rahim (endometrial) hadir dalam ovarium wanita. Biasanya berisi darah kecoklatan, dan ukurannya berkisar antara 2 cm hingga 20 cm. Karakteristiknya: menyerang wanita usia reproduksi, menimbulkan sakit nyeri haid yang luar biasa, dan mengganggu kesuburan (fertilitas).
GEJALA
Yaitu timbulnya perdarahan dalam kista fungsional. Gejalanya biasanya kram perut.
Kista dermoid:
Jenis ini biasanya menyerang wanita berusia lebih muda dan dapat tumbuh besar (15 cm) dan berisi tidak hanya cairan, tapi juga lemak, rambut, jaringan tulang ataupun tulang rawan. Jenis ini dapat meradang dan menyebabkan posisi tuba fallopi terlilit (torted/twisted).
Kista Endometrium:
Disebut juga endometriosis. Jenis ini terjadi ketika jaringan lapisan rahim (endometrial) hadir dalam ovarium wanita. Biasanya berisi darah kecoklatan, dan ukurannya berkisar antara 2 cm hingga 20 cm. Karakteristiknya: menyerang wanita usia reproduksi, menimbulkan sakit nyeri haid yang luar biasa, dan mengganggu kesuburan (fertilitas).
Kadang kista terjadi tanpa gejala, adapun gejala yang umum terjadi pada penderita kista, terutama endometriosis adalah :
1. Sakit sebelum dan selama menstruasi, selain itu ada rasa tidak nyaman di perut saat menstruasi terutama untuk bergerak
2. Sakit saat berhubungan intim dengan pasangan
3. Sakit di bagian tulang ekor
4. Sakit pada tulang belakang
5. Sakit saat mengeluarkan air kencing pada saat menstruasi
6. Kelelahan
7. Gangguan kesuburan
8. Diare atau Konstipasi
PENYEBAB KISTA
Berikut beberapa faktor yang memancing pertumbuhan kista, diantaranya ialah:
-Pola makan yang tidak teratur (sering terlambat makan).
-Asupan gizi yang kurang seperti buah-buahan, sayuran hijau yang mengandung serat tinggi.
-Gangguan Hormon karena tingkat stress yang tinggi.
-Sering mengkonsumsi makanan-makanan cepat saji yang mengandung vetsin (MSG) tinggi.
-Sering minum-minuman berkarbonasi tinggi seperti soft drink.
Faktor resiko lainnya:
- riwayat kista ovarium terdahulu
- siklus haid tidak teratur
- perut buncit
- menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
- sulit hamil
- penderita hipotiroid
- penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi (tamoxifen)
- riwayat kista ovarium terdahulu
- siklus haid tidak teratur
- perut buncit
- menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
- sulit hamil
- penderita hipotiroid
- penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi (tamoxifen)
Untuk melakukan screening, biasanya dengan USG, adapun penanganannya bisa dengan melakukan Laparoscopy maupun Histeroctomy . Adapun dari segi gizi, harus dilakukan perubahan pola makan, yaitu lebih mengkonsumsi makan-makanan yang tinggi serat seperti buah-buahan sayuran hijau, dan kacang-kacangan, serta menghindari makanan cepat saji dan minuman karbonasi tinggi.
Sumber : http://www.cancerhelps.com/kista.htm
**********************************************************************
No comments:
Post a Comment