Friday, January 6, 2012

12 MITOS YANG SALAH MERAWAT BAYI




            Mengasuh atau merawat bayi lahir bukan merupakan tindakan yang sederhana. Dalam praktik perawatan, banyak orang tua yang sering salah dalam merawat bayi. Beberapa praktik perawatan bayi yang mengikuti kebiasaan turun-temurun, selain kurang bisa diterima secara ilmiah, juga bisa merugikan bagi bayi. Nah, sebagai wanita yang nantinya adalah sebagai calon ibu hendaknya kita mengetahui berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.
1. Dipakaikan gurita agar tidak kembung
       Mitos ini tidak benar, karena organ dalam tubuh bayi malah akan kekurangan ruangan untuk tumbuh dan berkembang. Akibatnya pertumbuhan organ-organ ini akan terhambat. Kalau mau tetap memakaikan gurita boleh saja, ASAL ikatan bagian atasnya dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang dengan optimal.
2. Tidak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari
       Tentu ini tidak tepat! Kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa bisa beresiko melukai wajah dan mata bayi. Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan atau kaki bayi saat ibu menggunting kukunya. Maka sebaiknya digunakan gunting kuku khusus bayi yang lebih aman dan harus dilakukan dengan hati-hati.
3. Pusar ditindih koin agar tidak bodong
       Secara ilmiah memang ada benarnya, tapi koin hanya alat untuk menekan saja. Kalau bodongnya besar harus dioperasi, tapi kalau bodongnya kecil boleh ditindih dengan koin, asal pusar bayi diberi kassa steril yang diganti setiap hari dan diikat di belakang.
4. Dibedong agar kaki lurus
       Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu karena kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Dipakaikannya bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. Semua kaki bayi baru lahir memang bengkok karena dalam perut ibu tidak ada ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir kakinya masih bengkok. Lama-kelamaan kaki bayi akan lurus dengan sendirinya tanpa harus dibedong.
5. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan
       Salah, pasalnya usus bayi belum mampu mencerna makanan pada awal-awal usianya. Akibatnya, bayi jadi sembelit. Makanan padat pertama dapat diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, misalnya bubur susu atau pisang lumat.
6. Hidung ditarik-tarik agar mancung
       Ini jelas salah! Karena mancung tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung yang sifatnya bawaan. Jadi, meski setiap menit ditarik-tarik, kalau memang tulang hidungnya tidak mancung maka tidak akan berubah. Hal ini malah akan menambah kesakitan pada hidung bayi.
7. Sedikit membuang ASI sebelum menyusui
       Menurut orang tua zaman dulu, tidak baik memberikan ASI lama (basi) kepada bayi, sehingga kalau hendak menyusui harus membuang sedikit ASI. Mungkin karena warna ASI yang kekuningan itu yang dianggap orang basi. Padahal ASI tidak pernah basi. ASI yang berwarna kekuningan kental yang keluar pada hari pertama disebut kolostrum. Justru ASI yang kekuningan inilah yang paling tinggi kandungan nutrisinya yang tidak dapat ditandingi oleh susu formula.
8. Bayi tidak boleh dimandikan jika tali pusatnya belum lepas
       Justru tali pusat harus dibersihkan lalu dikeringkan dan dibungkus dengan kassa steril. Memandikan bayi sambil merawat tali pusat. Kalau bayi tidak dimandikan atau tali pusat akan ditumbuhi kuman-kuman dan bisa menyebabkan infeksi pada bayi.
9. Kepala bayi perlu diberi bedak agar tidak gampang pilek
       Mitos ini sangat aneh dan tidak masuk akal. Tidak ada hubungannya antara pilek dengan bedak. Bedak ini malah nantinya akan menyebabkan kerak di kepala dan merupakan media kuman tumbuh bila kepala tidak dibersihkan.
10. Bayi harus diberi susu lebih kental agar cepat gemuk
       Suatu anggapan yang keliru. Susu kental tidak dapat dicerna dan menyebabkan endapan susu di lambung, sehingga bayi menjadi cepat muntah dan menyebabkan bayi sulit BAB.
11. Air tajin sebagai pengganti ASI
       Ingat! Air tajin bukanlah susu, karena kandungan nutrisinya sangat kurang, sedangkan bayi memerlukan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan. Jadi jangan mengganti ASI dengan air tajin.
12. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari
       Mungkin yang tepat adalah jangan pergi ke tempat yang penuh orang. Banyak orang berarti banyak kuman penyakit. Karena kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya dibawah 40 hari. Jangan membawa bayi ke tempat yang ramai, kecuali memang sangat penting dan hanya sebentar.

No comments:

Post a Comment