Thursday, December 31, 2009

EKSTRAKSI VAKUM

editor : dr.Bambang Widjanarko, SpOG Pendahuluan Penggunaan tehnik “cupping” untuk persalinan sudah diawali pada abad ke 18. Profesor Young Simpson tahun 1849 memperkenalkan satu alat bantu persalinan yang dinamakan ekstraksi vakum – Ekstraksi Vakum (EV) . Pada tahun 1956 Malmstrom mengenalkan instrumen ekstraktor vakum modern yang terbuat dari “stainless steel” namun akibat

Saturday, December 26, 2009

DILATASI & KURETASE

Tindakan ginekologik untuk mengakhiri kehamilan pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu disebut sebagai aborsi yang dikerjakan melalui tindakan kuretase tanpa atau disertai dengan dilatasi kanalis servikalis terlebih dulu ( D & C ). Aborsi elektif atau “voluntary” adalah terminasi kehamilan sebelum “viability” atas kehendak pasien dan tidak berdasarkan alasan medik. Indikasi

Friday, December 25, 2009

PERANAN FORENSIK KLINIK DALAM KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK dan PEREMPUAN

AUTHORS : Yayan Akhyar Israr, S.Ked, Yance Warman, S.Ked, Rizki Kurniati, S.Ked, Apriani Dewi, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. PENDAHULUAN Interaksi antara bidang medis dan hukum pada saat ini tidak dapat diragukan lagi, yang mana semakin meluas dan berkembang dari waktu ke waktu. Di sinilah peranan forensik klinis yang merupakan suatu ruang lingkup keilmuan yang berintegrasi

PEMERIKSAAN FORENSIK PADA KASUS PERKOSAAN & DELIK ADUAN LAIN

kuliah dari : dr. Djaja Surja Atmadja PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir ini kita kerapkali membaca berita mengenai kasus perkosaan atau perampokan/ pembunuhan yang disertai perkosaan. Kasus-kasus semacam ini biasanya memiliki nilai berita yang tinggi dan akan diliput oleh berbagai mediamassa. Di pihak lain, masyarakat yang mengetahui berita semacam ini umumnya ikut terlibat dan

Sunday, December 13, 2009

DIAPER RASH (RUAM POPOK)

DIAPER RASH (RUAM POPOK)PengertianDiaper rash (ruam popok) merupakan akibat akhir karena kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik.Penyebaba. Kebersihan kulit yang tidak terjaga.b. Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing.c. Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembabd. Akibat mencrete. Reaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen.Tanda dan Gejala• Iritasi pada

Thursday, December 3, 2009

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAA. KONSEP DASAR KELUARGA1. Pengertian KeluargaKeluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman 1998).Keluarga adalah suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)Penyakit menular seksual (PMS) masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat baik ditinjau dari segi kesehatan, politik, maupun sosial ekonomi. Angka kejadian PMS cenderung terus meningkat di berbagai negara di dunia. Kegagalan dalam diagnosis maupun terapi pada tahap ini mengakibatkan timbulnya komplikasi yang cukup serius misalnya infertilitas, KET, kematian

Tuesday, November 10, 2009

MENOPAUSE

dr.Bambang Widjanarko, SpOG

FISIOLOGI
Perimenopause ( klimakterium ) berawal beberapa bulan atau tahun sebelum seorang wanita berhenti  haid. Usia rerata menopause adalah 51 tahun pada saat pasokan oosit berhenti. Bayi wanita memiliki sekitar 500.000 oosit dalam kedua ovariumnya, 1/3 diantaranya hilang sebelum pubertas dan sebagian besar sisanya hilang pada masa reproduksi. Pada tiap siklus

Monday, November 9, 2009

GENETIKA REPRODUKSI

Kromosom Kromosom manusia merupakan struktur kompleks yang terdiri dari asam deoksiribonukleat – DNA dan asam ribonukleat – RNA serta protein. Setiap helix tunggal DNA terikat dengan telomer pada masing masing ujungnya, dan memiliki sentromer disuatu tempat sepanjang kromosom. Telomer melindungi ujung kromosom selama replikasi DNA. Pemendekan telomer berhubungan dengan penuaan.

Tuesday, November 3, 2009

GINEKOLOGI ANAK dan REMAJA


Sejak 5 dekade terakhir ini ruang lingkup pengetahuan ginekologi anak dan remaja berkembang pesat sebagai akibat bertambah rumitnya peranan remaja anak dan remaja dalam masyarakat. Saat ini, pengetahuan ginekologi anak dan remaja berkembang dari hasil pengamatan fisiologi perkembangan dan kasus-kasus kelainan yang terjadi serta pembahasan masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan

Sunday, October 25, 2009

SINDROMA OVARIUM POLIKISTIK

Sindroma ovarium polikistik ( Polycystic Ovari Syndrome – PCOS ) merupakan gangguan ginekologi utama yang memerlukan intervensi untuk mengatasi terjadinya gangguan haid, anovulasi kronik , dan memulihkan tingkat kesuburan. Banyak sekali kejadian yang merupakan bukti tentang adanya hubungan antara resistensi insulin dengan sindroma ovarium polikistik. Adanya resistensi insulin menyebabkan

Monday, October 19, 2009

KEGANASAN dan NEOPLASIA INTRAEPITELIAL SERVIK

dr.Bambang Widjanarko, SpOG, Fak Kedokteran & Kesehatan UMJ Jakarta Terdapat 4 jenis tumor ganas yang dapat dicegah dan diketahui pada stadium dimana terapi yang tepat akan dapat memberikan kesembuhan secara total : Keganasan pada kulit : dicegah dengan menghindari sengatan matahari Keganasan pada paru : dicegah dengan menghindari asap rokok Keganasan pada servik uteri :

Saturday, October 17, 2009

Anamnesa dan Pemeriksaan Ginekologi

dr.Bambang Widjanarko, SpOG




ANAMNESA &  PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

Keluhan utama pasien wanita yang pergi ke dokter ginekologi atau poli kandungan adalah :
Keputihan (leucorrhoe) atau infeksi genitalia.
Perdarahan pervaginam.
Tumor abdomen atau payudara.
Kehamilan.

Syarat pemeriksaan ginekologi
Dilakukan dalam ruangan tertutup untuk kepentingan “privacy”
Seorang asisten dokter (wanita

Friday, October 16, 2009

Anamnesa dan Pemeriksaan Obstetri

dr.Bambang Widjanarko,SpOG


ANAMNESA & PEMERIKSAAN OBSTETRI
Keluhan utama yang pada umumnya menyebabkan ibu hamil mengunjungi sarana pelayanan kesehatan IBU dan ANAK adalah:
Berhubungan dengan masalah kehamilan Memastikan adanya dugaan kehamilan.
Ingin mengetahui usia kehamilan.
Mual, muntah dan atau nyeri kepala.
Perdarahan pervaginam.
Keluar cairan pervaginam (air ketuban,

Sunday, October 11, 2009

PROLAPSUS UTERI

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Prolapsus organ panggul adalah keadaan yang sering terjadi terutama pada wanita tua. Diperkirakan lebih dari 50% wanita yang pernah melahirkan normal akan mengalami keadaan ini dalam berbagai tingkatan, namun oleh karena tidak semua diantara mereka mengeluhkan hal ini pada dokter maka angka kejadian yang pasti sulit ditentukan. Prolapsus organ panggul disebut pula

Friday, October 9, 2009

HYPERPLASIA ENDOMETRIUM

HIPERPLASIA ENDOMETRIUM adalah keadaan dimana endometrium tumbuh secara berlebihan. Kelainan ini bersifat benigna ( jinak ) ; akan tetapi pada sejumlah kasus dapat berkembang kearah keganasan uterus . Sejumlah wanita berada pada resiko tinggi menderita hiperplasia endometrium. Tulisan ini akan memberi penjelasan mengenai : Pemeriksaan DiagnostikTerapiPencegahan Siapa yang memiliki resiko

ENDOMETRIOSIS dan ADENOMIOSIS

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ
ENDOMETRIOSIS
Kelainan ginekologi benigna yang sangat mengganggu kesehatan wanita dimana kelenjar-kelenjar dan stroma yang menyerupai endometrium (“endometrium like”) ditemukan pula diluar uterus.
Dampak psikologis dari rasa nyeri hebat yang terjadi semakin bertambah akibat dampak penyakit ini terhadap fertilitas pasien.
Penyakit ini

Tuesday, October 6, 2009

MIOMA UTERI

dr.Bambang Widjanarko,SpOGFak.Kedokteran & Kesehatan UMJ Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari sel otot polos dan jaringan ikat uterus. Mioma uteri adalah neoplasma yang paling sering terjadi dalam uterus. Diperkirakan sekitar 45% wanita memiliki mioma pada usia 50 an namun sebagian besar bersifat asimptomatik.GEJALA MIOMA UTERIPerdarahan haid berlebihanNyeri panggulRasa tidak enak

Monday, September 28, 2009

POLIHIDRAMNION

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ Volume air ketuban adalah komponen penting skoring profil biofisikal Dalam keadaan normal, volume air ketuban sekitar 500 – 1500 ml Polihidramnion : volume air ketuban > 2000 ml TANDA : Ukuran uterus lebih besar dibanding yang seharusnya Identifikasi janin dan bagian janin melalui pemeriksaan palpasi sulit

VARICELLA – ZOSTER dalam KEHAMILAN

Bambang Widjanarko Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJJakarta - Indonesia Infeksi varicella akut ( chicken pox , cacar air , waterpoken ) disebabkan oleh virus varicella zoster yang merupakan virus herpes DNA ( famili herpesviridae) dan ditularkan melalui kontak langsung atau via pernafasan. Attack Rate pada individu yang rentan sekitar 90%. mikrograf virus varicella zoster Periode

CYTOMEGALOVIRUS dalam KEHAMILAN

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak.Kedokteran dan Kesehatan UMJ JAKARTA



Cytomegalovirus – CMV adalah virus DNA dan merupakan kelompok dari famili virus Herpes sehingga memiliki kemampuan latensi. Virus ditularkan melalui berbagai cara a.l tranfusi darah, transplantasi organ , kontak seksual, air susu , air seni dan air liur ; transplansental atau kontak langsung saat janin melewati jalan lahir

Sunday, September 27, 2009

HERPES GENITALIS dalam KEHAMILAN

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ JAKARTA

Herpes Genitalis disebabkan oleh virus herpes simplex – HSV tipe 1 dan 2
antibodi HSV 2 ditemukan pada 7.6% darah donor, namun hanya 50% yang menyatakan pernah menderita herpes genitalis. Disimpulkan bahwa banyak infeksi herpes yang bersifat subklinis
Kasus yang disebabkan oleh HSV tipe 2 terutama dijumpai pada wanita muda

RUBELLA dalam KEHAMILAN

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak.Kedokteran UMJ Jakarta


INFEKSI VIRUS PADA MASA PERINATAL:Imunitas selama kehamilan : Kehamilan : penurunan fungsi kekebalan yang bersifat “cell mediated”
Infeksi virus pada wanita hamil akan memperlihatkan gejala yang lebih berat dibanding tidak hamil ( infeksi poliomyelitis, cacar air / chicken pox )
Sistem kekebalan yang masih belum matang pada janin

Saturday, September 26, 2009

INFEKSI TRAKTUS URINARIUS

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran dan Kesehatan UMJ JAKARTA Infeksi traktus urinarius sering terjadi pada masa kehamilan dan nifas dan merupakan komplikasi medik paling sering dalam kehamilan. Peningkatan kejadian ini disebabkan oleh faktor hormonal (peningkatan kadar progesteron ) dan faktor mekanis yang menyebabkan stasis urine. Infeksi traktus urinarius dapat bersifat simptomatik

TOKSOPLASMOSIS dalam KEHAMILAN

dr.Bambang Widjanarko , SpOG
Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ JAKARTA



The only known definitive hosts for Toxoplasma gondii are members of family Felidae (domestic cats and their relatives). Unsporulated oocysts are shed in the cat’s feces . Although oocysts are usually only shed for 1-2 weeks, large numbers may be shed. Oocysts take 1-5 days to sporulate in the environment and become

Friday, September 25, 2009

HEPATITIS dalam KEHAMILAN

Hepatitis simptomatik pada kehamilan pada 15 tahun terakhir ini sangat jarang terjadi di negara maju.
Dikenal 5 jenis infeksi viral hepatitis :
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis D
Hepatits C
Hepatitis E
Pada umumnya infeksi berlangsung subklinis dan gejala klinik umumnya berupa :
Demam ringan
Mual dan muntah
Nyeri kepala
Lesu
Ikterus ( 1 – 2 minggu setelah gejala diatas)

HAV = Virus

INFEKSI HIV dalam KEHAMILAN

PENDAHULUAN
Gallo dan Montagnier (2003) : Mengemukakan bahwa sindroma acquired immunodeficiency ini dikenal pertamakali tahun 1987 pada sekelompok penderita yang mengalami gangguan pada imunitas seluler dan menderita infeksi Pneumocystis carini.
Steinbrook dkk (2004) : pada tahun 2003 jumlah penderita AIDS diperkirakan 40 juta dengan tambahan 5 juta kasus baru pertahun serta angka kematian yang

VERSI

dr.Bambang Widjanarko, SpOGFak.Kedokteran UMJ VERSI adalah prosedur untuk melakukan perubahan presentasi janin melalui manipulasi fisik dari satu kutub ke kutub lain yang lebih menguntungkan bagi berlangsungnya proses persalinan pervaginam dengan baik.Klasifikasi:Berdasarkan arah pemutaranVersi Sepalik : merubah bagian terendah janin menjadi presentasi kepalaVersi Podalik : merubah bagian

EMBOLI AIR KETUBAN

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran UMJ JAKARTA EPIDEMIOLOGI Emboli air ketuban adalah salah satu kondisi paling katastropik yang dapat terjadi dalam kehamilan. Kondisi ini amat jarang 1 : 8000 - 1 : 30.000 dan sampai saat ini mortalitas maternal dalam waktu 30 menit mencapai angka 85%. Meskipun telah diadakan perbaikan sarana ICU dan pemahaman mengenai hal hal yang dapat

Thursday, September 24, 2009

PROLAPSUS TALIPUSAT

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ JAKARTA Batasan : “ CORD PRESENTATION” – talipusat terkemuka adalah adanya talipusat diantara bagian terendah janin dengan selaput ketuban sebelum selaput ketuban pecah “ PROLAPSED UMBILICAL CORD” – talipusat menumbung atau prolapsus talipusat adalah situasi yang sama dengan “CORD PRESENTATION” tetapi setelah selaput ketuban

KEGAWAT DARURATAN OBSTETRIK

Diseluruh dunia, satu wanita meninggal setiap menit akibat komplikasi kehamilan. Di Negara Berkembang, kematian maternal memang jarang terjadi, namun diperkirakan sekitar 2/3 pelayanan maternal diberikan dengan layanan substandard dalam arti bahwa sebagian besar kasus kegawatdaruratan obstetrik merupakan kasus yang jarang terjadi sehingga ketrampilan staf junior dalam mengatasi masalah

INVERSIO UTERI

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ JAKARTA



Inversio Uteri merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi yaitu berkisar antara 1 : 2000 s/d 20.000 kehamilan namun dengan cepat dapat menyebabkan mortalitas maternal.
Ini adalah merupakan komplikasi kala III persalinan yang sangat ekstrem
Inversio Uteri terjadi dalam beberapa tingkatan, mulai dari bentuk ekstrem berupa

RUPTURA UTERI

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ JAKARTA Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami penyebab, gejala dan tanda serta komplikasi ruptura uteri sehingga dapat menegakkan diagnosa dengan baik dan melakukan persiapan rujukan Tujuan instruksional khusus : Menjelaskan etiologi dan faktor resiko ruptura uteri Menjelaskan gejala dan tanda ruptura uteri

Wednesday, September 23, 2009

SOLUSIO PLASENTA













Kuliah mengenai SP - SOLUSIO PLASENTA mempunyai tujuan :

Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa mampu untuk memahami gejala dan tanda Solusio Plasenta sehingga dapat menegakkan diagnosis dan memberikan penatalaksanaan yang tepat.

Tujuan Instruksional Khusus :
Menyebutkan batasan dan klasifikasi SP
Menjelaskan faktor predisposisi dan etiologi SP
Menjelaskan Gejala dan Tanda SP

PLASENTA PRAEVIA



Kuliah mengenai PLASENTA PRAEVIA memiliki tujuan:

Tujuan Instruksional Umum :Setelah mengikuti kuliah maka mahasiswa dapat memahami cara menegakkan diagnosis dan prinsip penatalaksanaan PLASENTA PRAEVIA

Tujuan Instruksional Khusus :Setelah mengikuti kuliah maka mahasiswa mampu untuk :
Menyebutkan batasan HAP-Haemoragia Antepartum
Menyebutkan penyebab HAP
Menjelaskan batasan Plasenta

VASKULARISASI ORGAN PANGGUL

VASKULARISASI UTERUS Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica. Arteria Uterina Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus melalui ligamentum latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria Uterina terbagi menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah bawah, dan sebagian

STRUKTUR PENYANGGA UTERUS

LIGAMENTUM dan PENYANGGA UTERUS LIGAMENTUM SACROUTERINA Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari permukaan postero-lateral servik menuju permukaan anterior sacrum dan membentuk “short hammock” Aspectus posterior uterus dan adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan Ligamentum infundibulo pelvicum LIGAMENTUM LATUM ( Gambar dibawah ini ) Sepasang ligamen berjalan

GENITALIA INTERNA WANITA

UTERUS Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga dan berada di antara vesika urinaria disebelah anterior dan rektum disebelah posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4 – 5 cm dengan berat sekitar 60 gram. Bagian uterus diatas isthmus disebut corpus uteri dan bagian dibawah isthmus disebut servik. Dalam keadaan normal posisi uterus adalah antefleksi – anteversi. Servik uteri dibagi

GENITALIA EKSTERNA WANITA

Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama : Jalan masuk sperma kedalam tubuh Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme Seksual Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita. Dinding vagina anterior terbawah terlihat di balik labium minus. Pada nulipara, orifisium vaginae tidak mudah terlihat (inset) oleh karena kedua labium minus yang saling mendekat

Tuesday, September 22, 2009

PERSALINAN PADA PRESENTASI SUNGSANG

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran & Kesehatan UMJ Persalinan pada presentasi sungsang : Persalinan pervaginam: Persalinan sungsang spontan pervaginam (cara Bracht)Ekstraksi bokong parsialisEkstraksi bokong / kaki totalis Persalinan perabdominal: Sectio Caesar Indikasi : Janin besar Janin “viable” dengan gawat janin

Friday, September 18, 2009

KEHAMILAN POSMATUR

Istilah posterm, prolonged pregnancy, postdates dan postmature sering digunakan secara acak dan tak jarang menimbulkan kerancuan dalam pengertian. Istilah posmature hendaknya dibatasi untuk penggambaran janin yang memperlihatkan adanya kelainan akibat kehamilan yang belangsung lebih lama dari seharusnya (serotinus). Dengan demikian istilah yang kiranya tepat untuk digunakan dalam menyatakan

Monday, September 14, 2009

HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak.Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta



HDK - Hipertensi dalam Kehamilan adalah penyebab kematian utama ketiga pada ibu hamil setelah perdarahan dan infeksi.
Bagaimana suatu peristiwa kehamilan dapat memicu atau memperberat hipertensi merupakan pertanyaan yang masih belum memperoleh jawaban yang memuaskan.
Angka kejadian Hipertensi dalam Kehamilan

Tuesday, September 8, 2009

PENYAKIT TROFOBLAS GESTASIONAL

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta JAKARTA – INDONESIA • Penyakit yang jarang terjadi • Potensi mengalami perubahan keganasan • Dengan pengobatan 90% dapat sembuh dengan baik KLASIFIKASI NEOPLASMA TROFOBLASTIK PENYAKIT TROFOBLAS BENIGNA ( mola hidatidosa ) Mola Hidatidosa Komplet Mola Hidatidosa Partialis

Monday, September 7, 2009

KETUBAN PECAH DINI

KETUBAN PECAH DINI dr.Bambang Widjanarko, SpOG Ketuban Pecah Dini ( amniorrhexis – premature rupture of the membrane PROM ) adalah pecahnya selaput korioamniotik sebelum terjadi proses persalinan. Secara klinis diagnosa KPD ditegakkan bila seorang ibu hamil mengalami pecah selaput ketuban dan dalam waktu satu jam kemudian tidak terdapat tanda awal persalinan, dengan demikian untuk kepentingan

Sunday, September 6, 2009

PERSALINAN PRETERM

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak.Kedokteran UMJ Jakarta



Persalinan preterm adalah persalinan pada kehamilan antara 20 – 37 minggu.
Meskipun angka kejadian 10 – 15% kehamilan namun kontribusinya terhadap morbiditas dan mortalitas neonatal adalah sekitar 50 – 70%
75% kematian neonatus pada persalinan preterm disebabkan oleh karena kelainan kongenital.
Untuk menurunkan dampak medis dan ekonomis

KEHAMILAN EKTOPIK

KEHAMILAN EKTOPIK dr.Bambang Widjanarko,SpOG Sebagian besar Kehamilan Ektopik (ectopic gestation) terjadi di tuba falopii namun kadang-kadang ovum yang sudah dibuahi dapat mengadakan implantasi pada permukaan ovarium, servik uteri atau yang sangat jarang adalah pada omentum (menyebabkan “abdominal pregnancy” ). Di negara berkembang, angka kejadian kehamilan ektopik terkesan meningkat menjadi

ABORTUS

dr.Bambang Widjanarko, SpOG
Fak Kedokteran UMJ Jakarta

Angka kejadian abortus sekitar 25% dari seluruh kehamilan. Kejadian ini sangat memprihatinkan bagi penderita dan suaminya.
Penatalaksanaan klinik dilakukan atas dasar 2 buah prinsip utama:
Evakuasi uterus tidak selalu harus dikerjakan pada setiap peristiwa perdarahan pada kehamilan muda mengingat kemungkinan viabilitas janin atau embrio

Saturday, September 5, 2009

DISTOSIA BAHU

Angka kejadian distosia bahu tergantung pada kriteria diagnosa yang digunakan.
Salah satu kriteria diagnosa distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervaginam untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus seperti traksi curam bawah dan episiotomi.

Gross dkk (1987) Dengan menggunakan kriteria diatas menyatakan bahwa dari 0.9% kejadian distosia bahu yang tercatat direkam medis, hanya

DISTOSIA AKIBAT KELAINAN JANIN

DISTOSIA AKIBAT KELAINAN pada JANIN dr.Bambang Widjanarko, SpOG Gangguan jalannya proses persalinan dapat disebabkan oleh kelainan presentasi, posisi dan perkembangan janin intrauterin. Diagnosa distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin besar, janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada presentasi intra uterin tidak jarang dapat menyebabkan gangguan proses

PRESENTASI SUNGSANG

Presentasi sungsang terjadi bila panggul atau ekstrimitas bawah janin berada di pintu atas panggul. Angka kejadian 3 – 4% Terdapat 3 jenis presentasi sungsang : Frank Breech : Sendi lutut ekstensi dan sendi paha fleksi Complete Breech : (bokong murni-bokong sempurna) sendi lutut dan sendi paha dalam keadaan fleksi sehingga pada VT teraba bokong & kaki Incomplete Breech : (bokong

Friday, September 4, 2009

ABNORMALITAS JALAN LAHIR

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran UMJ Jakarta Disproporsi fetopelvik diakibatkan oleh kurangnya kapasitas panggul, ukuran anak yang besar atau yang paling sering adalah kombinasi antara kedua hal tersebut. Kurangnya diameter panggul dapat menyebabkan distosia selama proses persalinan. Kesempitan panggul dapat terjadi pada : pintu atas panggul, bidang tengah panggul pintu bawah

DISTOSIA AKIBAT POWER

Roy (2003) mengemukakan pendapatnya bahwa tingginya diagnosa distosia merupakan akibat dari perkembangan perubahan lingkungan yang berlangsung lebih cepat dari pada perkembangan evolusi manusia itu sendiri. Joseph dkk (2003) melakukan analisa karakteristik maternal berkaitan dengan kenaikan angka kejadian SC di Nova Scotia. Mereka melaporkan bahwa kenaikan angka kejadian SC tersebut

Thursday, September 3, 2009

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Sering terjadi peningkatan tekanan darah dalam kehamilan dan memiliki potensi sebagai suatu komplikasi kehamilan yang sangat berbahaya oleh karena berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas ibu dan anak yang tinggi. Tekanan darah ≥ 140 / 90 mmHg adalah tidak normal. Pengukuran dilakukan pada posisi duduk dan setelah beristirahat sekurangnya 10 menit. Angka kejadian bervariasi, diperkirakan

Wednesday, September 2, 2009

PATOLOGI MASA NIFAS

Selama masa nifas dapat terjadi 4 masalah utama : Perdarahan pasca persalinan Infeksi masa nifas Tromboemboli Depresi pasca persalinan PERDARAHAN PASCA PERSALINAN Perdarahan pasca persalinan PRIMER Perdarahan > 500 ml yang terjadi dalam waktu 24 jam pasca persalinan Perdarahan pasca persalinan SEKUNDER Perdarahan abnormal yang terjadi setelah 24

Tuesday, September 1, 2009

LAKTASI

Selama kehamilan terjadi perkembangan pada payudara. Estrogen menyebabkan bertambahnya ukuran dan jumlah duktus. Progesteron menyebabkan peningkatan jumlah alveolus. hPL merangsang perkembangan alveolar dan diperkirakan terlibat dalam sintesa casein, lactalbumin dan lactoglobulin dalam sel alveolus. Meskipun hPr selama kehamilan meningkat tapi tidak terjadi laktasi oleh karena kadar estrogen

FISIOLOGI MASA NIFAS

Puerperium (masa nifas) atau periode pasca persalinan umumnya berlangsung selama 6 – 12 minggu. Puerperium adalah periode pemulihan dari perubahan anatomis dan fisiologis yang terjadi selama kehamilan. Puerperium dapat dibagi menjadi : Periode pasca persalinan : 24 jam pasca persalinan. Periode puerperium dini : minggu pertama pasca persalinan. Periode puerperium lanjut : sampai 6

PENATALAKSANAAN KALA III

Persalinan kala I dan II beakhir , maka KALA III akan mulai terjadi.
Pada kasus yang sudah diyakini bahwa ini merupakan persalinan pada kehamilan tunggal, maka antisipasi terhadap jalannya persalinan kala III sudah dipersiapkan menjelang akhir kala II.
Dalam keadaan normal , pada saat “crowning” atau setelah bahu depan lahir, disuntikkan oksitosin intramuskular sebanyak 5 unit. Oksitosin bekerja

PERTOLONGAN PERSALINAN KALA II

Pada awal kala II (dilatasi servik lengkap), terdapat reflek meneran dari ibu pada tiap kontraksi uterus.
Tekanan abdomen disertai dengan kontraksi uterus akan mendorong janin keluar dari jalan lahir.
Pada kala II, kemajuan persalinan ditentukan berdasarkan derajat desensus .
Pada saat bagian terendah janin berada setinggi spina ischiadica maka dikatakan penurunan pada stasion 0.
Pada

KEMAJUAN PERSALINAN

KEMAJUAN PERSALINAN  
ditentukan oleh :
Meningkatnya intensitas, frekuensi dan durasi kontraksi uterus ( his ) yang diperoleh melalui palpasi abdomen , pemasangan transduser eksterna; atau insersi kateter intra uterin
Dilatasi servik
Pendataran servik


Hal yang perlu dicatat saat melakukan vaginal toucher :
Derajat dilatasi dan pendataran servik
Ada tidaknya forewater ( selaput ketuban masih

Monday, August 31, 2009

DIAGNOSA PERSALINAN


Beberapa minggu menjelang persalinan, intensitas kontraksi uterus Braxton Hicks semakin meningkat. Pada masa masa itu terjadi pembentukan segmen bawah uterus untuk mengakomodasi bagian terendah janin.
“Lightening” adalah peristiwa yang sering terjadi akibat masuknya bagian terendah janin kedalam pintu atas panggul menyebabkan ibu merasa bahwa pernafasannya menjadi lega namun dibagian bawah

MEKANISME PERSALINAN NORMAL






Secara singkat dapat disimpulkan bahwa selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk melewati panggul [ “cardinal movements of labor” ] yang terdiri dari :
Desensus
Fleksi
Putar paksi dalam ( internal rotation )
Ekstensi
Putar paksi luar ( external rotation )
Ekspulsi

PERSALINAN dan PEMBENTUKAN JALAN LAHIR

dr.Bambang Widjanarko
Fak.Kedokteran UMJ Jakarta



PERSALINAN Persalinan adalah proses melahirkan, Sebagai respon dari adanya kontraksi uterus maka terjadilah penipisan (pendataran - effacement) segmen bawah uterus, terjadi pula dilatasi servik dan pembentukan jalan lahir yang kemudian diikuti dengan desensus janin untuk keluar melalui panggul.



AKTIVITAS UTERUS


Kapasitas uterus berkurang

KESEJAHTERAAN JANIN dan MATURITAS FUNGSIONAL


Janin dapat meninggal secara mendadak dalam uterus akibat kejadian tertentu seperti solusio plasenta, prolapsus talipusat. Keadaan tersebut tidak dapat diramalkan, ; namun kematian janin juga dapat terjadi pada gangguan pertumbuhan atau gangguan fungsi plasenta akibat hipertensi, penyakit maternal lain atau posmatur.
Pada keadaan tertentu, dokter mencoba untuk memperkirakan apakah janin memiliki

PERTUMBUHAN JANIN


Kemajuan pertumbuhan janin dapat di observasi melalui palpasi abdomen dan mengukur jarak antara puncak fundus uteri dengan tepi atas simfisis. Ini adalah salah satu “Traditional Arts” dari seorang ahli kebidanan, namun harus pula dipahami keterbatasan dari ‘traditional arts” tersebut.

Obesitas , ketegangan abdomen, jumlah cairan amnion, letak janin dan derajat penurunan bagian terendah

Sunday, August 30, 2009

ABNORMALITAS JANIN




IDENTIFIKASI ABNORMALITAS JANINIdentifikasi abnormalitas janin adalah komponen penting dalam asuhan antenatal.
Saat ini sudah dimungkinkan untuk melakukan identifikasi sejumlah kelainan kongenital, beberapa diantaranya yang cukup berat sudah dapat dideteksi pada kehamilan yang sangat muda sehingga memungkinkan dipilihnya tindakan aborsi elektif oleh ibu yang menghendaki.
Pada kasus lain,

MATURITAS JANIN

Bab ini membahas pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter obstetri dalam rangka menilai kondisi janin. Tehnik yang akan dibahas meliputi 4 judul .
Usia kehamilan
Identifikasi abnormalitas janin
Penilaian petumbuhan janin
Kesejahteraan atau maturitas fungsional
USIA KEHAMILAN
Metode yang lazim digunakan untuk menentukan usia kehamilan adalag dengan menggunakan data hari pertama haid terakhir dan

KELUHAN UMUM SELAMA KEHAMILAN

Keluhan yang sering muncul dalam kehamilan dapat dikurangi dengan penyuluhan kesehatan dan bila sangat diperlukan dapat diberikan terapi.
Keluhan subjektif :
rasa lesu
mengantuk
nyeri kepala
Keadaan ini disebabkan oleh vasodilator perifer pada kehamilan muda sehingga menyebabkan hipotensi
Mual dan muntah
Terutama di pagi hari
Disebabkan oleh tingginya kadar estrogen dan atau hCG
Kasus

NUTRISI DALAM KEHAMILAN

Nutrisi ibu sejak konsepsi adalah faktor penting dalam perkembangan metabolisme janin dan kesehatan janin selanjutnya.
Ibu hamil diminta untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang dan dapat memenuhi kebutuhan zat besi, asam folat, kalsium dan zink.
Kebutuhan kalori wanita dengan berat badan 58 kg ± 2300 kcal per hari; dalam keadaan hamil kebutuhan tambahan adalah 300 kcal perhari dan saat menyusui

PERAWATAN ANTENATAL LANJUTAN

Jadwal baku kunjungan antenatal secara tradisional adalah : Tiap 4 minggu dari kehamilan 0 – 32 minggu Tiap 2 minggu pada kehamilan 32 – 36 minggu Tiap minggu selama kehamilan 36 minggu sampai aterm Pada setiap kunjungan antenatal dilakukan pemeriksaan baku berupa: Berat badan Pengukuran Tekanan darah Pengukuran tinggi Fundus Uteri Menghitung frekuensi dan pola

Saturday, August 29, 2009

KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA

Seharusnya seorang wanita memeriksakan kehamilannya sedini mungkin untuk maksud yang sudah disebutkan dan untuk memperkirakan setepat mungkin usia kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan.
Setelah pemeriksaan pertama kehamilan, dibuat perencanaan mengenai langkah – langkah pemeriksaan kehamilan lanjutan dan persiapan menghadapi persalinan
ANAMNESA :1. RIWAYAT MENSTRUASIHari pertama haid

PERAWATAN PRAKONSEPSI


Salah satu tujuan perawatan antenatal adalah memungkinkannya proses surveillance terhadap semua kehamilan sehingga dapat melakukan deteksi komplikasi sedini mungkin.
Di negara berkembang, banyak ibu hamil yang tidak memperoleh perawatan antenatal yang memadai dan hal ini dapat menyebabkan akibat yang serius.

TUJUAN PERAWATAN ANTENATALIbu hamil mencapai akhir kehamilan dalam keadaan sehat atau

Friday, August 28, 2009

PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN

Berikut adalah ringkasan perubahan homon plasenta dan maternal dalam kehamilan dan akibat yang ditimbulkannya .

PROGESTERON pada awal kehamilan dihasilkan oleh corpus luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama kehamilan dan menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg / hari.
Aktivitas progesteron yang

PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI


PayudaraMasing-masing payudara terbentuk dari 15 – 20 lobulus glandular yang terpisah dengan fat. Payudara membesar saat kehamilan akibat proliferasi kelenjar dan duktus dibawah pengaruh estrogen dan progesteron.
Sekresi kolustrum terjadi pada trimester pertama dan berlanjut sampai aterm


Corpus Uteri
Dibawah pengaruh estrogen uterus tumbuh melalui hiperplasia dan hipertrofi dari serabut otot.

PERUBAHAN SISTEM UROGENITAL

Keluhan sering buang air kecil merupakan keluhan yang sering terjadi pada awal kehamilan dan berulang lagi pada akhir kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan anatomi dan merupakan hal yang wajar selama kehamilan.

Pada kehamilan dini : uterus membesar meski masih dalam panggul sehingga menimbulkan tekanan pada kandung kemih dan akibatnya adalah pasien sering buang air kecil
Pada

PERUBAHAN TRAKTUS GASTROINTESTINAL

Perubahan pada traktus gastro intestinal terutama disebabkan oleh relaksasi otot polos. Keadaan ini dipicu oleh tingginya kadar Progesteron selama kehamilan

Relaksasi sfingter oesophageus menyebabkan regurgitasi asam lambung sehingga menyebabkan keluhan panas didada ( heartburn )
Sekresi dan motilitas lambung menurun sehingga pengosongan lambung terhambar, keadaan ini menyebabkan pencernaan

PERUBAHAN SISTEM HEMATOLOGI

PERUBAHAN VOLUME DARAHDalam keadaan tidak hamil maka 70% dari berat badan adalah air.
5% diantaranya adalah cairan intravaskular.
70% adalah cairan intraseluler dan
Sisanya adalah cairan interstisial
Dalam kehamilan, cairan intraseluler tidak berubah namun terjadi peningkatan volume darah dan cairan interstitsiil.
Peningkatan volume plasma lebih besar dibandingkan peningkatan sel darah

PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULAR

Curah jantung – cardiac output meningkat secara dramatis selama kehamilan. Peningkatan CO dari 4.5 l/menit menjadi 6.0 l/menit. Peningkatan terbesar terjadi pada trimester I dan kenaikan CO lebih lanjut terjadi pada kehamilan 24 minggu. Peningkatan CO menyebabkan meningkatnya frekuensi nadi dan curah sekuncup – stroke volume.


Perubahan cardiac out put selama kehamilan
Frekuensi denyut jantung

PERUBAHAN SISTEM RESPIRASI

Perubahan fisik pada sistem respirasi terjadi sejak awal kehamilan dan terjadi untuk memperbaiki sistem pertukaran gas selama kehamilan
Volume dan kapasitas paru Pada fisiologi pernafasan dikenal 4 “volume” paru dan 4 “kapasitas” paru.
“Volume” paru terdiri dari dari :
Tidal volume : volume udara yang di inspirasi dan di ekspirasi pada tiap kali pernafasan
Inspiratory reserve volume: jumlah

ENERGI dan PENINGKATAN BERAT BADAN

KEPERLUAN ENERGI IBU HAMIL
Terjadi perubahan fisiologi pada wanita hamil dan secara klinik tidak jelas terlihat. Perubahan pada BMR – Basal Metabolic Rate misalnya lebih terlihat nyata dibandingkan perubahan pada sistem renin angiostensin.
Perubahan fisiologi memerlukan perubahan konsumsi energi
Kebutuhan energi ibu hamil berasal dari :
Proses fisiologi dasar : seperti respirasi – sirkulasi –

PERKEMBANGAN KARDIOVASKULAR-HEMATOLOGI dan PARU

PERKEMBANGAN KARDIOVASKULAR

Fungsi respirasi plasenta memerlukan darah teroksigenasi yang datang melalui vena umbilkalis menuju kedalam sirkulasi fetus. Perubahan yang terjadi saat sudah dilahirkan sangat dramatik.
Darah teroksigenasi dari plasenta masuk ke fetus melalui vena umbilikalis. Pembuluh ini menembus hepar dan memberikan sejumlah percabangan kecil dalam hepar. Sebagian besar mengalir

DIFERENSIASI JARINGAN JANIN


Perkembangan fetus terletak pada diferensiasi jaringan primitif menjadi perkembangan dan maturasi sistem fisiologi. Dengan demikian maka diferensiasi mesoderm menjadi paru primitif terjadi pada minggu ke 5 kehamilan. Dan struktur paru terbentuk antara minggu ke 24 – 28. Maturasi fisiologi memerlukan pneumosit surfaktan yang terjadi kemudian dan tergantung pada sistem endokrin.
Efek obat pada

TES KEHAMILAN

Terdapat reaksi silang antara LH dengan β-subunit hCG pada tes kehamilan.
hCG dihasilkan oleh sinstiotrofoblas sejak hari ke 8 pasca fertilisasi dan terdeteksi pada hari ke 9.
Puncak kadar hCG urine adalah pada sekitar hari ke 90
Waktu paruh hCG 1.5 hari.
Kadar hCG serum dan urine pada situasi normal kembali ke nilai sebelum kehamilan (<> 


Penurunan kadar hCG setelah persalinan

Thursday, August 27, 2009

KEPALA JANIN

TULANG PANGGUL_PINTU BAWAH PANGGUL

Bila hasil pengukuran ukuran panggul didapatkan nilai kurang dari rata rata maka dikatakan terdapat kontraksi panggul dan dapat terjadi kemungkinan hambatan berlangsungnya proses persalinan pervaginam.

TULANG PANGGUL _RONGGA PANGGUL

PINTU ATAS PANGGUL

Batas – batas Pintu Atas Panggul : Di bagian anterior : os Pubis Dibagian Lateral : liea ileo pectinalis atau linea terminalis Dibagian posterior : allae dan promontorium os Sacrum

TULANG PANGGUL – PENAMPANG SAGITAL

PERINEUM

FOSSA ISCHIORECTALIS_2

FOSSA ISCHIORECTALIS _1

VASKULARISASI DASAR PANGGUL

DASAR PANGGUL

Wednesday, August 26, 2009

SELAPUT KETUBAN & CAIRAN AMNION

PEMBENTUKAN SELAPUT KETUBANSelaput ketuban berasal dari amnion dan chorion laeve yangmerupakan bagian dari trofoblas yang mengalami atrofi saat perkembangan blastosis.CAIRAN AMNIONRongga cairan amnion adalah kompartemen yang bersifat metabolik aktif dan terjadi perubahan volume cairan yang fluktuatif. Jumlah cairan amnion pada kehamilan 16 minggu kira – kira 250 ml dan 800 ml pada kehamilan 38

PEMBENTUKAN dan FISIOLOGI PLASENTA

PEMBENTUKAN DAN FISIOLOGI PLASENTA Villi terdapat diseluruh permukaan blastosis. Dengan semakin membesarnya blastosis, desidua superfisial (desidua kapsularis ) akan tertekan dan kehamilan semakin mengembang kearah dalam cavum uteri.

KONSEPSI DAN PERKEMBANGAN EMBRIO

KONSEPSI Konsepsi terjadi di tuba falopii terutama pada daerah pars ampularis. Zygote membelah diri dengan cepat dan membentuk bola padat yang terdiri dari beberapa sel kemudian berjalan melalui tuba falopii menuju cavum uteri. Embrio yang sedang berkembang mulai mengadakan diferensiasi untuk membentuk menjadi janin – plasenta dan selaput ketuban. Prekursor pembentuk membran korionik

MENSTRUASI

Perubahan kadar estrogen dan progesteron berperan dalam perubahan dramatik pada endometrium selama siklus ovarium. Pada akhir periode menstruasi, tebal endometrium hanya 1 – 2 mm saja. Dibawah pengaruh estrogen yang meningkat sejak hari ke 12 maka endometrium menebal sampai mencapai ketebalan 10 – 12 mm. Pertumbuhan berasal dari meningkatnya sel epitel dan stroma lapisan superfisial

GAMETOGENESIS

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak Kedokteran UMJ Jakarta OOGENESIS Pembentukan sel telur berlangsung di ovarium. Tidak seperti pada pria, tahap awal produksi sel telur pada wanita sudah berlangsung sebelum dia lahir. Oogonium ( diploid stem cell ) mengalami pembelahan mitosis untuk menghasilkan oogonium lain dan oosit primer. Pada janin wanita usia 20 minggu, proses diatas mencapai

OVULASI

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak Kedokteran UMJ Jakarta Proses yang terjadi sebelum ovulasi – konsepsi dan implantasi hasil konsepsi merupakan masalah komplek dan tak sepenuhnya diketahui. Ovulasi merupakan akibat dari kerjasama antara hipotalamus – hipofisis – ovarium – endometrium. Ovarium memiliki 2 peran utama : Fungsi endokrin : menghasilkan estrogen dan progesteron untuk

Thursday, July 30, 2009

MASA NIFAS

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fakultas Kedokteran & Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta PENDAHULUAN Puerperium (masa nifas) atau periode pasca persalinan umumnya berlangsung selama 6 – 12 minggu. Puerperium adalah periode pemulihan dari perubahan anatomis dan fisiologis yang terjadi selama kehamilan. Puerperium dapat dibagi menjadi : Periode pasca persalinan : 24 jam pasca

Wednesday, July 29, 2009

ENDOMETRIOSIS

dr.Bambang widjanarko,SpOG ENDOMETRIOSIS adalah penyakit jinak dimana kelenjar dan stroma endometrium berada di luar rongga maupun dinding uterus Meskipun endometriosis merupakan penyakit yang sering ditemukan, pengetahuan mengenai penyakit ini amat terbatas. Masih banyak silang pendapat mengenai asal muasal, gambaran patologi, diagnosis dan prognosis endometriosis. Endometriosis

Perdarahan Uterus Disfungsi

dr.Bambang Widjanarko SpOG PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI : Perdarahan uterus abnormal pada wanita yang terjadi pada masa antara menarche dan menopause yang tidak berhubungan dengan : Obat-obatan Kelainan darah Penyakit sistemik Trauma Keganasan Kehamilan Perdarahan uterus abnormal hampir selalu disebabkan oleh gangguan poros hormonal hipotalamus- hipofisis – ovarium

Tuesday, July 28, 2009

FISIOLOGI JANIN

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Usia konsepsi dalam minggu lazim digunakan untuk menyatakan status perkembangan embrio. Usia konsepsi dapat ditentukan dengan mengukur janin dan umumnya ditentukan berdasarkan pengukuran crown-rump length melalui pemeriksaan ultrasonografi. PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN Selama 8 minggu pertama, terminologi embrio digunakan terhadap perkembangan organisme oleh

Wednesday, July 22, 2009

PERSALINAN ABNORMAL

PENDAHULUAN Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan persalinan abnormal maka harus difahami terlebih dulu proses persalinan normal. Persalinan normal adalah peristiwa adanya kontraksi uterus yang disertai dengan kemajuan proses dilatasi dan pendataran servik. Persalinan abnormal ( distosia ) adalah persalinan yang berjalan tidak normal. Seringkali pula disebut sebagai partus lama,

Distosia akibat kelainan pada Janin

PENDAHULUAN Gangguan terhadap jalannya proses persalinan dapat disebabkan oleh kelainan presentasi, posisi dan perkembangan janin intrauterin. Diagnosa distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin dengan ukuran yang besar, janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada presentasi intra uterin tidak jarang menyebabkan gangguan proses persalinan. UKURAN JANIN PADA

Distosia akibat Gangguan pada Jalan Lahir

PENDAHULUAN Disproporsi fetopelvik diakibatkan oleh kurangnya kapasitas panggul, ukuran anak yang besar atau yang paling sering adalah kombinasi antara kedua hal tersebut. Kurangnya diameter panggul dapat menyebabkan distosia selama proses persalinan. Kesempitan panggul dapat terjadi pada : pintu atas panggul, bidang tengah panggul pintu bawah panggul atau kombinasi diantaranya.

Tuesday, July 21, 2009

Distosia akibat gangguan tenaga persalinan

PENDAHULUAN Tahun 2002, angka kejadian tindakan seksio sesar – CS di USA ± 26% . American College of Obstetricians and Gynecologist (2003) menyatakan bahwa sekitar 60% persalinan dengan SC dilakukan atas indikasi distosia. Distosia atau persalinan sulit ditandai dengan proses persalinan yang berjalan lambat. Gangguan persalinan umumnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian ukuran

Wednesday, July 15, 2009

EMBRIOTOMI

PERSALINAN DESTRUKTIF ( embriotomi ) dr.Bambang Widjanarko, SpOG Batasan : Terdapat sejumlah tindakan pembedahan obstetri yang bertujuan untuk memperkecil ukuran kepala, memperkecil ukuran bahu atau volume rongga dada pada janin mati dengan tujuan agar dapat dilahirkan per vaginam. Pada era modern tindakan ini sudah tidak dilakukan lagi dan digantikan dengan tindakan sectio caesar

Tuesday, July 14, 2009

Persalinan Operatif Pervaginam Pada Presentasi sungsang

Persalinan pada presentasi sungsang : Persalinan pervaginam: Persalinan sungsang spontan pervaginam (cara Bracht) Persalinan pervaginam dengan ekstraksi bokong parsialis Persalinan pervaginam dengan ekstraksi bokong / kaki totalis Persalinan perabdominal : Sectio Caesar Indikasi sectio caesar pada presentasi sungsang: Janin besar Janin “viable” dengan

Monday, July 13, 2009

VERSI LUAR

VERSI adalah prosedur untuk melakukan perubahan presentasi janin melalui manipulasi fisik dari satu kutub ke kutub lain yang lebih menguntungkan bagi berlangsungnya proses persalinan pervaginam dengan baik. Klasifikasi: Berdasarkan arah pemutaran Versi Sepalik : merubah bagian terendah janin menjadi presentasi kepala Versi Podalik : merubah bagian terendah janin menjadi

Sunday, July 12, 2009

Persalinan Pada Presentasi Sungsang

Persalinan Pada Presentasi Sungsang Penentuan persalinan pada presentasi sungsang apakah diharapkan dapat berlangsung secara spontan per vaginam atau melalui tindakan sectio caesar dapat melalui penentuan kriteria seperti tabel 1 dibawah : Persalinan pervaginam Sectio Caesar Frank Breech TBJ >3,5 kg atau <>

Presentasi Sungsang

Umumnya beberapa minggu sebelum persalinan, posisi sebagian besar janin adalah pada posisi normal untuk persalinan fisiologi dimana kepala yang memasuki pintu atas panggul. Bila ini tidak terjadi, dimana bokong atau kaki anak akan merupakan bagian terendah janin maka keadaan ini disebut sebagai presentasi sungsang . Angka kejadian presentasi sungsang 1 : 25 kehamilan aterm.

Wednesday, July 8, 2009

Peragaan Alikasi Cunam Obstetrik

Link untuk melihat aplikasi cunam obstetrik pada presentasi belakang kepala dengan ubun-ubun kecil di depan. http://www.brooksidepress.org/Products/Obstetric_and_Newborn_Care_II/Videos/Obstetrical_Forceps.wmv

Monday, July 6, 2009

EKSTRAKSI CUNAM

Sejarah penggunaan CUNAM: Riwayat Cunam Obstetrik teramat panjang, sekitar tahun 1500 SM sudah terdapat tulisan bahasa sansekerta yang mengulas tentang alat ini. Cunam Obstetrik modern yang digunakan untuk janin hidup diperkenalkan pertama kali oleh Peter Chemberlen (1600) dan setelah itu dikenal lebih dari 700 jenis cunam obstetrik. William Smellie (1745) menjelaskan tentang

EKSTRAKSI VAKUM

Batasan : Ekstraksi Vakum adalah tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala janin dengan menggunakan “mangkuk hampa udara” yang ditempelkan pada kulit kepala janin dari seorang parturien yang masih memiliki tenaga meneran. Indikasi Konvensional: Mempersingkat kala II pada keadaan : Ibu tidak boleh meneran terlalu lama pada kala II akibat kondisi obstetri tertentu (

Aspirasi Vakum Manual

Aspirasi vakum atau ‘suction aspiration’ adalah tehnik aspirasi untuk mengeluarkan isi uterus melalui servik. Tehnik ini biasanya digunakan pada: kasus abortus provokatus Prosedur terapi pada abortus inkompletus Pengambilan sediaan endometrium ( endometrial biopsy ) Angka kejadian infeksi lebih rendah dibandingkan prosedur pembedahan intra uterine lain. Tehnik ini seringkali

DILATASI dan KURETASE

Tindakan ginekologi operatif untuk mengakhiri kehamilan pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu disebut sebagai aborsi yang dikerjakan melalui tindakan kuretase tanpa atau disertai dengan dilatasi kanalis servikalis terlebih dulu ( D & C ). Aborsi elektif atau “voluntary” adalah terminasi kehamilan sebelum “viability” atas kehendak pasien dan tidak berdasarkan alasan medik. Indikasi

Saturday, July 4, 2009

Unit 7 : Penatalaksanaan Masa Nifas

Panduan Pendidikan Perinatal Unit 7 : Perawatan Masa Nifas TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan Modul Perawatan Masa Nifas ini, mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk : Menyebutkan batasan puerperium. Menyebutkan perubahan fisik selama puerperium. Melakukan penatalaksanaan puerperium. Melakukan penilaian 6 minggu pasca persalinant. Menegakkan diagnose dan

Sunday, June 21, 2009

Proses Ovulasi dan Konsepsi

Perhatikan video animasi ovulasi (keluarnya sel telur) dan fertilisasi (pembuahan sperma terhadap sel telur)

Unit 6 : Persalinan kala III

PANDUAN PENDIDIKAN PERINATAL Unit 6 : PERSALINAN KALA III TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan Modul Persalinan Kala III ini, mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk : Melakukan pernatalaksanaan persalinan kala III. Melakukan pemeriksaan plasenta. Menyebutkan berbagai observasi pada persalinan kala III Mencegah penularan HIV pada staf persalinan. Melakukan

Friday, June 19, 2009

Unit 5 : Observasi Dan Penatalaksanaan Kala I

PANDUAN PENDIDIKAN PERINATAL Unit 5 :Observasi & Penatalakasanaan Persalinan Kala I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul Observasi & Penatalaksanaan Persalinan Kala I ini mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk : Melakukan observasi dan penatalaksanaan persalinan kala I. Menilai kemajuan proses persalinan secara tepat. Memahami arti penting dari garus waspada dan garis

Unit 4 : Persalinan Kala II

PANDUAN PENDIDIKAN PERSIAPAN KLINIK Unit 4 :PERSALINAN KALA II TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul PERSALINAN KALA II ini, mahasiswa memiliki kemampuan untuk : Melakukan identifikasi awal persalinan kala II Menentukan saat pasien meneran Berkomunikasi secara efektif dengan penderita saat persalinan Memanfaatkan upaya ibu saat meneran Melakukan observasi yang

Unit 3 : Persalinan kala I – Observasi Anak

PANDUAN PENDIDIKAN PERSIAPAN KLINIK Unit 3 :PERSALINAN KALA I – OBSERVASI ANAK TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul OBSERVASI ANAK PADA PERSALINAN KALA I ini, mahasiswa memiliki kemampuan untuk : Melakukan observasi keadaan anak selama persalinan kala I . Melakukan pencatatan temuan klinik kedalam partogram. Mengerti dan memahami semua hasil temuan klinik.

Unit 2 : Persalinan Kala I – Observasi Ibu

PANDUAN PENDIDIKAN PERINATAL Unit 2 :Modul PERSALINAN KALA I – OBSERVASI IBU TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul PENGAMATAN IBU PADA PERSALINAN KALA I ini, mahasiswa memiliki kemampuan untuk : Mengamati kondisi ibu selama persalinan kala I. Mencatat hasil observasi klinik pada partogram. Menjelaskan arti klinik dari hasil observasi . Melakukan penatalaksanaan pada