Wednesday, February 8, 2012

PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI VACUM


A. Pengertian

Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari malmstrom.
Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1; 331)
Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (Maternal dan Neonatal; 495)
Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. (Sarwono; Ilmu Kebidanan; 831)
Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. (Standar Pelayanan Kebidanan; 60)
Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan timbul caput secara artifisial dan cup akan melekat erat pada kepala bayi. Pengaturan tekanan harus diturunkan secara perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum.

B. Alat-alat Ekstraksi Vacum

 

  1. Mangkok (cup)
Mangkok ini dibuat untuk membuat caput succedaneum buatan sehingga mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari bahan logam dan plastik. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastik kurang traumatis dibanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
o    Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
o    Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung
o    Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Pada vakum bagian depan terdapat logam/ plastik yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.
  1. Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk dengan pemegang.
  1. Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastik lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negatif. Pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negatif mangkuk dengan botol.
  1. Botol
    Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot (air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll). Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran:
    • Saluran manometer
    • Saluran menuju ke mangkuk
    • Saluran menuju ke pompa penghisap
  2. Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik

C. Teknik Tindakan Ekstraksi Vacum

  1. Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril
  2. Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat dipasang.  
  3. Dilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negatif yang bertahap ini supaya caput succedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik.
  4. Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
  5. Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.
  6. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuai dengan sumbu panggul. Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negatif dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif. 

D. Keuntungan Tindakan Ekstraksi Vacum

  1. Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau  kurang dari demikian mengurangi frekuensi SC.
  2. Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat dipasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi.
  3. Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
  4. Cup dapat dipasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat pembukaan, untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
  5. Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi kepala ( misal pada letak dahi ).


E. Kerugian Tindakan Ekstraksi Vacum

Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasangan cup sampai dapat ditarik relatif lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relatif lebih mahal dibanding dengan forcep biasa.

F. Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum

  • Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
  • Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
  • Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
  • Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
  • Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
  • Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
  • Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature

G. Syarat Tindakan Ekstraksi Vakum
1.      Pembukaan 7 cm atau lebih
2.      Kepala di Hodge II-III
3.      Tidak ada disproporsi kepala panggul
4.      Konsistensi kepala normal
5.      Ketuban sudah pecah atau dipecahkan

H. Kontraindikasi
1.      Letak muka (kerusakan pada mata)
2.      Kepala menyusul
3.      Bayi premature (tarikan tidak boleh keras)
4.      Gawat janin


I. Kegagalan
*      Ekstraksi vacum dianggap gagal jika:
·         Kepala tidak turun pada tarikan.
·         Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30 menit,
·         Mangkok lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.
*      Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai ekstraksi vacum percobaan. Jangan lanjutkan jika tidak terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan.

J. Penyebab Kegagalan
*      Tenaga vacum terlalu rendah
*      Tekanan negatif dibuat terlalu cepat.
*      Selaput ketuban melekat.
*      Bagian jalan lahir terjepit.
*      Koordinasi tangan kurang baik.
*      Traksi terlalu kuat.
*      Cacat alat, dan
*      Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.

J. Bahaya-Bahaya Tindakan Ekstraksi Vacum

  1. Terhadap Ibu
    • Trauma persalinan
      • Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup
      • Robekan perineum yang lebih luas
    • Perdarahan
      • Robekan jalan lahir
      • Atonia uteri
    • infeksi
  2. Terhadap Anak
    • Luka-luka pada kulit kepala
    • Cephal haematoma
    • Caput succedaneum
    • Perdarahan atau kerusakan otak
    • Asfiksia
    • Trauma langsung pada bagian janin tempat cup vakum

No comments:

Post a Comment