Wednesday, February 8, 2012

KB ALAMI : METODE AMENORRHOE LAKTASI (MAL)



  1. PENGERTIAN
Metode Amenorrhoe Laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalakan pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif, hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya.

MAL hanya dapat digunakan oleh:
-          ibu yang menyusui secara eksklusif
-          ibu belum mendapat haid setelah melahirkan
-          umur bayi kurang dari 6 bulan
-          tidak bekerja dan tidak terpisah dari bayinya

Saat yang tepat menggunakan MAL:
-          selama ibu memberikan ASI secara eksklusif
-          selama ibu belum mendapat haid setelah melahirkan
-          sebelum bayi berusia 6 bulan

MAL dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi karena dapat menekan terjadinya proses ovulasi. Karena isapan bayi dapat merangsang hipofise posterior terutama hormone prolaktin (HPL) yang menstimulasi hipotalamus pada hipofise anterior untuk menekan pengeluaran hormone FSH dan LH yang sangat berpengaruh pada proses ovulasi. Dimana hormone FSH berpengaruh untuk mengubah folikel remodial menjadi folikel de graaf dan hormone LH berpengaruh merangsang folikel de graaf untuk terjadi ovulasi.

Supaya MAL berhasil dan aman maka ibu harus menerapkan menyusui secara eksklusif  sampai dengan 6 bulan. Untuk mendukung keberhasilan menyusui dan MAL, maka beberapa hal yang penting untuk diketahui cara menyusui  yang benar meliputi posisi, perlekatan, dan menyusui secara efektif.
·         Posisi yang benar (4 Tanda)
a.       kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus
b.      badan bayi menghadap kedada ibu
c.       badan bayi melekat ke ibu
d.      seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya leher dan bahu saja

4 Tanda bayi melekat dengan baik:
a. dagu bayi menempel pada payudara ibu
b. mulut bayi terbuka lebar
c. bibir bawah membuka lebar, lidah terlihat di dalamnya
d. areola bagian atas tampak lebih banyak/lebar (areola juga masuk ke mulut bayi, tidak hanya puting susu)

Keuntungan kontrasepsi:
1.      Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan)
2.      segera efektif
3.      tidak mengganggu senggama
4.      idak ada efek samping secara sistemik
5.      tidak perlu pengawasan medis
6.      tidak perlu obat atau alat
7.      tanpa biaya


Kelemahan kontrasepsi MAL
1.      Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.
2.      mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social.
3.      Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.
4.      Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B / HBV dan HIV/AIDS.


Beberapa syarat untuk mencapai keefektifan 98%:
1.      Ibu harus menyusui secara penuh atau hamper penuh (hanya sesekali diberi 1-2 teguk air/minuman pada upacara adapt/agama).
2.      Perdarahan sebelum 56 hari pasca persalinan dapat diabaikan (belum dianggap haid)
3.      Bayi menghisap secara langsung.
4.      Menyusui dimulai dari ½ - 1 jam setelah bayi lahir.
5.      kolostrum diberikan kepada bayi.
6.      Pola menyusui on demand (menyusui setiap saat bayi membutuhkan dan dari kedua payudara)
7.      Sering menyusui selama 24 jam termasuk malam hari.
8.      Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam.

No comments:

Post a Comment