Thursday, January 17, 2013

MYOMETRITIS



A.      DEFINISI
Myometritis adalah radang myometrium ( kamus Dorland ).
Miometrium adalah tunika muskularis uteri. ( kamus Dorland ). Metritis atau miometritis adalah radang miometrium.Infkesi uterus setelah persalinan merupakan lanjutan dari endometritis yang telah mendapat penanganan yang tepat.(Endometriti Infeksi yang terjadi karena kuman dan sering terjadi post partum)
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, lelomioma, atau fibroid.
Berbasarkan otopsi, novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma,pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.Mioma uteri belum pernah (dilaporkan) terjadi sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. Di indonesia mioma uteri ditemukan 2,39-11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat.
Patologi anatomi:       
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari servik uterus hanya 1-3%, sisanya adalah dari korpus uterus.
Menurut letaknya mioma dapat kita dapati sebagai:
a.    Mioma submokosum berasal di bawah endometrium dan menonjol kedalam rongga uterus.
b.    Mioma intramural: mioma terdapat di dinding uterusdi antara serabut miometrium.
c.    Mioma subserosum: apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus diliputi oleh serosa.
Mioma submokosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran servik (myomgeburt). Mioma subserosum dapat tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra ligameter. Mioma subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omantum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga di sebut wandering/parasitic fibroid. Jarang sekali di temukan satu macam miomasaja dalam satu uterus.

B.       Gejala
1)                Demam
2)                Uterus nyeri tekan
3)                Perdarahan vaginal
4)                Nyeri perut bawah Lochia berbau, purulen

C.      MACAM-MACAM
a)                Metritis akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas yaitu merupakan lanjutan dari endometritis. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang dapat menimbulkan metritis akut.
Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
Gejala :Menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang, juga dapat meluas melalui jalan limfe atau from boflebitif, kadang-kadang menyebabkan abses.
b)                Metritis kronika
Metritis Kronika adalah diagnosa yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang, dan leukore. Akan tetapi pembesaran uterus pada multipara umumnya disebabkan oleh penambahan jaringan ikat akibat kehamilan, sedang gejala-gejala yang lain mungkin mempunyai sebab lain.
Gejala: Menometroraga dari uterus lebih besar dari biasanya, sakit pinggang, leukore.

D.      DIAGNOSA DAN TERAPI
Diagnosa hanya dapat dibuat secara patolog anatomis.
Terapi miometritis :
a.  Antibiotika spektrum luas
Ampisilin 2 g iv / 6 jam
Gentamisin 5 mg kgbb
Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
b.  Profilaksi antitetanus
c.  Evakuasi sisa hasil konsepsi
d.  Pus è drainase
Manajemen
 Antibiotik kombinasi
 Transfusi jika diperlukan

E.   PENANGANAN YANG DIBERIKAN
a. Bidan :
1. Konseling pada penderita
2. Memberikan obat anti nyeri
3. Melakukan rujukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat
b. Dokter :
1. Segera tranfusi jika ada perdarahan
2. Berikan antibiotika kombinasi sampai ibu bebas panas selama 48 jam.
3. Ampisilin 2 g I.V setiap 6 jam
4. Metronidasol 500 mg I.V setiap 8 jam
5. Jika di duga ada sisa plasenta lakukan eksplorasi digital dan keluarkan bekuan serta sisa koteledon
Guankan fenceps ovum atau kuret besar bila perlu




















No comments:

Post a Comment