Friday, January 25, 2013

MENOPAUSE


Menopause

Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan ovarium (indung telur) (Sarwono P, 2003).
Penurunan kadar Estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada tiga periode menopause, yaitu :
1.      Klimaterium, yaitu merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pramenopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.
2.      Menopause, yaitu  saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi, dan bila sesudah menopause  disebut pasca menopause bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai menuju ke senium umumnya terjadi pada usia 50-an tahun.
3.      Senium adalah periode sesudah pasca menopasue, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik antara usia 65 tahun (Sarwono P, 2003)
Beberapa wanita juga mengalami berbagai gejala karena perubahan keseimbangan hormon. Bagian-bagian tubuh dapat mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita seharusnya tetap aktif secara fisik, mental, dan seksual sesudah menopause seperti sebelumnya.
Menopause mulai pada umur yang berbeda pada orang-orang yang berbeda umur yang umum adalah sekitar 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an, sementara wanita-wanita lain mulainya menopause tertunda sampai umur 50-an.

A.      Tahap-tahap Dalam Menopouse
Menurut Sarwono P.2003, menopause di bagi dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
1          Pra menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik.
Gejala-gejala yang timbul :
-        Siklus haid yang tidak teratur
-        Pendarahan haid yang memanjang
-        Jumlah darah haid yang banyak
-        Nyeri haid.
2          Peri menopause
Fase peralihan antara pra menopause dan pasca menopause.
Gejala-gejala yang timbul : - Siklus haid yang tidak teratur.
                                                      - Siklus haid yang panjang.
3          Menopause
Haid alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Menurut Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada menopause :
·           Keringat malam hari
·           Mudah marah
·           Sulit tidur
·           Haid tidak teratur
·           Gangguan fungsi seksual
·           Kekeringan vagina
·           Gelisah
·           Rasa khawatir
·           Sulit konsentrasi
·           Mudah lupa
·           Sering tidak dapat menahan kencing
·           Nyeri otot sendi
·           Depresi

B.       Perubahan Yang Terjadi Pada Menopause
Menurut Lastiko (2004),  perubahan terjadi selama menopause adalah:
I         Perubahan Organ Reproduksi.
Akibat berhentinya haid, berbagai reproduksi akan mengalami perubahan.
II      Perubahan Hormon
Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya suatu reaksi pada kondisi menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon estrogen yang menjadi berkurang.
Meski perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron, tetapi perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga psikis adalah perubahan hormon estrogen. Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan  terjadi perubahan haid menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus haidnya mulai terganggu, hal ini disebabkan tidak tumbuhnya selaput lendir rahim akibat rendahnya hormon estrogen.
III   Perubahan Fisik
Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita, keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
IV   Perubahan Emosi
Selain fisik perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa menopause sangat tergantung pada masing-masing individu, pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya tentang menopause.

C.       Dampak Kesehatan Baik Fisik Maupun Psikis
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas dan dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock, 1992).
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause, yaitu :
1      Ketidakteraturan siklus haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal.
2      Gejolak rasa panas
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldom H.C. (dalam restta Reitz ,1979). Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh.
3      Kekeringan vagina
            kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, keputihan rasa sakit pada saat kencing.
4      Perubahan kulit
            Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika mensturasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan. (hurlock,1992).
5      Keringat dimalam hari
            berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh, sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari, karena tidak dapat tidur nyenyak.
6      Sulit tidur
            Imsomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari.
7      Perubahan pada mulut.
            Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
8      Kerapuhan tulang
            Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Kehilangan 1% tulang dalam setahun dapat akibat proses penuaan, tetapi kadang setelah menopause kita kehilangan 2% setahunnya.
9      Badan menjadi gemuk
            Banyak wanita menjadi gemuk selama menopause, rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makan yang sembarangan.
10  Penyakit
      Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause, dari sudut pandang medik ada 2 perubahan paling penting yang terjadi pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis).
Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu :
1.      Ingatan menurun
Sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat.
2.      Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering di hubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah di khawatirkan.
3.      Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya.
4.      Stress
Tidak ada yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para lansiamenopause. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi.
5.      Depresi
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi,sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.

D.      Upaya-upaya Menghadapi menopause
1      Pola Makan Yang Tepat
Menopause adalah suatu hal yang alami, menurut spesialis gizi Dr. Melani, Sp.G, merupakan yang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Antara lain, berat badan bertambah karena aktivitas berkurang sehingga pengeluaran energi pun berkurang.
     Menurut Melani, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
-          Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup.
Kalsium bisa diperoleh dari susu, keju, dan sereal.
-          Karbohidrat
Batasi mengkonsumsi lemak.
-          Vitamin
Vitamin yang diperlukan antara lain :
a.    Vitamin A, C dan E untuk anti oksidan
b.    Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega, dan keju.
c.    Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada kacang-kacang dan sereal.
Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
2      Terapi Hormon
Terapi sulih hormon atau HRT (Hormon Replacement Therapi) merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan kuluhan atau sindroma menopause.
Terapi sulih hormon juga berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, vagina kering, dan gangguan pada seluruh kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen seperi osteoporosis dan jantung koroner.
Dengan pemberian terapi sulih hormon, kualitas hidupnya dapat ditingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup nyaman, secara fisiologis maupun psikologis. (Lastiko 2004).


No comments:

Post a Comment