Thursday, January 24, 2013

ASKEP ULKUS PEPTIKUM

PENGERTIAN
Ulserasi jaringan mukosa dan struktur dibawahnya disebabkan oleh getah asam pepsin lambung yang berlebihan.

PATOFISIOLOGI
ULKUS LAMBUNG
 Terjadi pada bagian antrum dan lekukan dalam lambung. Daya tahan/barier pada mukosa lambung tidak ada sehingga terjadi destruksi mukosa lambung oleh asam pepsin mengakibatkan ulkus.
ULKUS DUODENUM
 Terjadi pada bagian tonjolan duodenum dekat pylorus. Hiperasiditas tidak seimbang dengan daya tahan mukosa pada duodenum mengakibatkan iritasi mukosa.
ULKUS KARENA STRESS
 Ulkus Curling, dialami oleh klien dengan luka baker, trauma atau sepsis yang menyerangmukosa sehingga penurunan produksi mukosa dan resistensi asam clorida akibatnya mukosa menjadi erosi.
 Ulkus Cushing, pada klien traumaserebri yang merangsang nervus vagus sehingga menambah keasaman cairan lambung dan menyebabkan erosi mukosa.
GEJALA
 ULKUS LAMBUNG
 Nyeri epigastrium
 Nyeri tambah berat dengan makan
 Mual, muntah dan anoreksia
 Berat badan cenderung turun.
 ULKUS DUODENUM
 Nyeri dapat hilang setelah makan
 Nyeri dapat terjadi tengah malam
 BB normal
 Konstipasi
 ULKUS KARENA STRESS
 Nyeri epigastrium
 Nausea
 Vomitus.

ETIOLOGI
 Ketidakseimbangan produksi asam pepsin dan resistensi mukosa
 Iritasi
 Suplai darah ke sel-sel mukosa tidak adekuat
 Stress
 Obat-obatan
 Herediter
 Inflamasi bakteri
PENATALAKSANAAN MEDIKAL
 Pengobatan
 Netralisir asam
 Anti sekretoris :
 Anti kolinergik
 Atropine
 Pirenzepin
 Antagonis reseptor H2
 Ranitidin
 Meningkatkan up take O2 pada jaringan yang rusak
 Solkoseril
 Sitoprotektif
 Menyembuhkan tukak : prostaglandin, sematidin.
 Rontgen terapi
 Terapi pembedahan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman ; nyeri epigastrium bd adanya iritasi mukosa ditandai dengan nyeri epigastrium, nyeri setelah makan
 Tujuan :
 Gangguan rasa nyaman berkurang
 Intervensi :
 Beri kompres panas
 Beri makanan porsi kecil sering dan tidak merangsang
 Beri obat-obatan mengurangi rasa sakit dan mencegah iritasi.
2. Gangguan pola nutrisi bd rusaknya mukosa lambung ditandai dengan anoreksia dan BB menurun
Tujuan :
 Kebutuhan nutrisi tercukupi
Intervensi :
 Beri diet TKTP secara teratur
 Beri makanan yang disukai dan tidak merangsang
 Beri makanan lunak porsi kecil dan sering
 Timbang BB klien
3. Gangguan pola istirahat bd adanya rasa nyeri ditandai
dengan rasa nyeri epigastrium, tegang pada lambung
dan duodenum, klien gelisah
Tujuan :
 Gangguan pola istirahat teratasi
Intervensi :
 Beri makan sebelum klien tidur
 Beri posisi tubuh yang menyenangkan
 Memijat punggung dan otot-otot untuk mengurangi ketegangan dan rasa sakit
 Beri kesempatan klien untuk istirahat
 Beri kompres hangat.
4. Intoleransi terhadap aktifitas bd adanya rasa nyeri
ditandai dengan klien selalu berbaring, klien tampak
lemah
Tujuan :
 Gangguan toleransi terhadap aktifitas teratasi
Intervensi :
 Anjurkan pada klien agar tetap istirahat dalam lingkungan yang tenang dan posisi yang menyenangkan klien
 Beri pengertian pada klien agar tetap melaksanakan aktifitas sehari-hari yang tidak melelahkan
 Berikan latihan aktif/pasif pada klien.
5. Resiko terjadi komplikasi bd rusaknya mukosa lambung
dan duodenum.
Tujuan :
 Tercegah terjadinya komplikasi
Intervensi :
 Observasi dan melaporkan tanda-tanda hematemesis, melena, pucat, TD menurun, sakit perut akut dan kekakuan.
 Bantu klien dan keluarga mengambil keputusan untuk tidak merokok dan menghindari pekerjaan yang melelahkan.
 Berikan penyuluhan agar klien menjaga kebiasaan hidup sehat seperti : program aktifitas/istirahat, makanan bergizi.

Materi Kuliah KMB II

No comments:

Post a Comment