Monday, April 29, 2013

POSYANDU

Dalam rangka menuju masyarakat yang adil, pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang merupakan bagian dari pembangunan nasional yang secara keseluruhannya perlu digalakan pula. Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Selanjutnya pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan nasional, khususnya di dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Dalam upaya untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKI) dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui program-program kesehatan melainkan berhubungan erat dengan program Keluarga Berencana. Upaya menggerakan masyarakat dalam keterpaduan ini melalui Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), yang pelaksanaannya secara operasional dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan kesehatan masyarakat, upaya penurunan angka kematian bayi atau kelahiran. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan Keluarga Berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraannya dilaksanakan oleh kader yang telah terlatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari masyarakat. Kader kesehatan merupakan perwujudan peran aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diprioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan (Sutarsa, 2009). Posyandu dikelola oleh petugas kesehatan dan para kader yang membantu berfungsinya Posyandu itu sendiri, berfungsinya Posyandu tersebut dipengaruhi oleh keaktifan para kader Posyandu. Kurang berfungsinya Posyandu sehingga kinerja Posyandu tersebut menjadi tidak maksimal, disebabkan karena kurangnya kemampuan kader dalam memberikan pelayanannya di Posyandu serta pembinaan dari petugas kesehatan yang kemudian rendahnya minat masyarkat untuk menggunakan Posyandu. Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat berkunjung ke Posyandu, tetapi ada juga masyarakat yang tidak mau berkunjung ke Posyandu. Faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mau berkunjung ke Posyandu bisa berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor pribadi yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang menurut Notoatmodjo (2010) diantaranya adalah pengetahuan, sikap, nilai, kepercayaan dan keyakinan. Menurut Yuni (2011) bahwa kunjungan ibu balita ke Posyandu erat kaitannya dengan perilaku kesehatan, perilaku kesehatan hakikatnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan ibu dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan balitanya. Sedangkan menurut Kartono (2009) kerap kali sikap mengarah pada perilaku tetapi sebaliknya perilaku sering mengarah pada sikap yang cocok/sesuai dengan perilaku tersebut. Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pembangunan sumber daya manusia sejak dini (Effendi, 2009). Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkatan mutu manusia yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi, yaitu : 1) Pembinaan kelangsungan hidup anak (child survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita 2) Pembinaan perkembangan anak (child development) yang ditujukan untuk membina tumbuh dan kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh 3) Pembinaan kemampuan kerja (employment) yang dimaksud untuk memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya (Effendi, 2009) Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola serta diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) (Effendy, 2009). Tujuan Tujuan Umum Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Tujuan Khusus Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. Sasaran Yang menjadi sasaran di dalam pelayanan kesehatan Posyandu adalah: Bayi dan balita Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas WUS dan PUS Kegiatan Posyandu Kegiatan posyandu pada hari buka posyandu KIA Pemberian pil tambah darah bagi ibu hamil, penimbangan balita rutin per bulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan. KB Pelayanan KB di posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan puskesmas dilakukan suntikan KB, dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD. Imuniasi Memberi kekebalan terhadap penyakit tertentu. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pelaksanaan program imunisasi sangat tergantung pada kinerja petugas pelaksana di lapangan terutama tingkat Puskesmas (Dinkes Jabar, 2011) Gizi Pelayanan gizi di posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke puskesmas. Penanggulangan diare Pencegahan diare di posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat. Penanggulangan diare di posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan. Kegiatan posyandu di luar hari buka posyandu Kegiatan utama yang dilakukan pada hari-hari di luar hari buka posyandu adalah penyuluhan. Penyuluhan ini dapat dilakukan oleh kader, PKK, anggota LKMD kepada masyarakat, terutama ibu-ibu pengguna posyandu (ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan balita serta ibu usia subur). Kegiatan penyuluhan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya kunjungan rumah, pada waktu arisan, pertemuan PKK dan lain-lain. Alasan pembentukan Posyandu Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan pelayanan KB Posyandu dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan KB Pelaksanaan kegiatan Posyandu Posyandu dilaksanakan sebulan sekali oleh LPMD, Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja, yaitu : Meja I : Pendaftaran Meja II : Penimbangan Meja III : Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS Mengenai balita berdasarkan penimbangan berat badan yang naik atau tidak naik diikuti dengan pemberian makanan tambahan, oralit dan vitamin A. Terhadap ibu hamil yang resiko tinggi, diikuti dengan pemberian zat gizi. Terhadap Pasangan Usia Subur (PUS), agar menjadi peserta KB diikuti dengan pemberian kondom atau pil Meja V : Pelayanan tenaga profesional meliputi pelayanan KIA, KB, immunisasi dan pengobatan Petugas pada Meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader sedangkan Meja V oleh para medis Lokasi Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan tidak terlalu dekat dengan puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai. Atau dapat ditentukan oleh masyarakat itu sendiri bila tidak memungkinkan, dapat dilaksanakan di rumah penduduk, pos RT atau RW atau pos lainnya. Dana Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat, melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya. Serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpun melalui kegiatan dana sehat. Sumber daya yang dapat digunakan untuk Posyandu meliputi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah : dalam bentuk tenaga pengelola kegiatan Posyandu. Sumber daya alam misalnya dalam bentuk pemanfaatan hasil pertanian untuk perbaikan gizi anak balita, jimpitan hasil pertanian misalnya beras untuk membiayai kegiatan Posyandu, pemanfaatan pasir dan batu dari sungai setempat sebagai sumber dana bagi kegiatan Posyandu (Depkes, 2010). Menurut Depkes RI (2009), intervensi dari tingkat perkembangan posyandu adalah sebagai berikut : Posyandu pratama (warna merah) Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Sehingga intervensinya antara lain : pelatihan kader, penyegaran kader, penambahan jumlah kader. Posyandu madya (warna kuning) Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan imunisasi) masih rendah, yaitu kurang dari 50 %. Ini berarti kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Untuk itu perlu dilakukan pergerakkan masyarakat secara internsif, serta penambahan posyandu yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Intervensi untuk posyandu madya antara lain : Pelatihan toma dengan modul eklasi posyandu Penggerakan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Posyandu purnama (warna hijau) Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, gizi dan imunisasi) lebih dari 50 %. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu purnama antara lain : Penggerakan dengan pendekatan PKMD, untuk mengarahkan masyarakat menentukan sendiri pengembangan program posyandu. Pelatihan dana sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50 % KK atau lebih. Posyandu mandiri Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50 % KK. Untuk posyandu tingkat ini, intervensinya adalah pembinaan dana sehat, yaitu diarahkan agar dana sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM. Disampaikan oleh : Prassana, 2012

No comments:

Post a Comment