Friday, May 18, 2012

Distosia karena Kelainan Jalan Lahir



1.       Distosia karena panggul sempit
Yang terpenting dalam obstetri bukan panggul sempit secara anatomis, lebih penting lagi ialah panggul sempit secara fungsional, yang artinya perbandingan antara kepala dan panggul yang tidak serasi.
Kesempitan panggul dibagi menjadi :
1.       Kesempitan pintu atas panggul
2.       Kesempitan bidang tengah panggul
3.       Kesempitan pintu bawah panggul
4.       Kombinasi kesempitan pintu atas panggul, bidang tengah, dan pintu bawah panggul.

Kesempitan Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul dianggap sempit jika konjugata vera ≤10 cm atau jika diameter transversa <12 cm.
Konjugata vera dilalui oleh diameter biparietalis yang ±9,5 cm dan kadang-kadang mencapai 10 cm. Oleh karena itu, sudah jelas bahwa konjugata vera yang kurang dari 10 cm dapat menimbulkan kesulitan dan kesukaran bertambah lagi jika kedua ukuran pintu atas panggul, yaitu diameter antero posterior maupun diameter transversa sempit.

 
Gambar pintu atas panggul

Penyebab timbulnya kelainan panggul dapat dibagi sebagai berikut :
1.       Kelainan karena gangguan pertumbuhan
a.       Panggul sempit seluruhnya : semua ukuran panggul sempit
b.      Panggul picak : ukuran muka belakang sempit, ukuran melintang biasa.
c.       Panggul sempit picak : semua ukuran kecil, tetapi ukuran muka belakang lebih seempit.
d.      Panggul corong : pintu atas panggul biaasa, pintu bawah panggul sempit.
e.      Panggul bawah : simfisis terbuka.
2.       Kelainan karena penyakit tulang panggul atau sendi-sendinya
a.       Panggul rakhitis : panggul picak, panggul sempit, seluruh panggul sempit picak, dan lain-lain.
b.      Panggul osteomalasia : panggul sempit melintang
c.       Radang artikulasi sakroiliaka : panggul sempit miring
Gambar bidang sempit panggul.
3.       Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang
a.       Kifosis di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong.
b.      Skoliosis di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit miring.
4.       Kelainan panggul disebabkan kelainan anggota bawah :
a.       Koksitis
b.      Luksasi
c.       Atrofi

Di samping itu, mungkin pula ada eksostosis atau fraktur dari tulang panggul yang menjadi sebab kelainan panggul .
1.       Pengaruh panggul sempit pada kehamilan dan persalinan : panggul sempit
Mempunyai pengaruh yang besar pada kehamilan maupun persalinan.
Pengaruh pada kehamilan :
a.       Dapat menimbulkan retrofexio uteri gravidi incarcerata.
b.      Karena kepala tidak dapat turun, terutama pada primigravida fundus lebih tinggi daripada biasa dan menimbulkan sesak napas atau gangguan peredaran darah.
c.       Kadang-kadang fundus menonjol ke depan hingga perut menggantung.
d.      Perut yang menggantung pada seorang primigravida merupakan tanda panggul sempit (abdomen pendulum).
e.      Kepala tidak turun ke dalam rongga panggul pada bulan terakhir.
f.        Dapat menimbulkan letak muka, letak sungsang, dan letak lintang.
g.       Biasanya anak seorang ibu dengan panggul sempit lebih kecil daripada ukuran bayi (rata-rata).
Gambar Abdomen pendulum dengan kehamilan.

Pengaruh pada persalinan :
a.       Persalinan lebih lama dari biasa :
1.       Karena gangguan pembukaan
2.       Karena banyak waktu dipergunakan untuk mulase kepala anak.
Kelainan pembukaan dapat terjadi karena ketuban pecah sebelum waktunya karena bagian depan kurang menutup pintu atas panggul, selanjutnya setelah ketuban pecah kepala tidak dapat  menekan pada serviks karena tertahan pada pinntu atas panggul.
b.      Pada panggul sempit sering terjadi kelainan presentasi atau posisi, misalnya :
1.       Pada panggu picak sering terjadi letak defleksi supaya diameter bitemporalis dapat melalui konjugata vera yang sempit itu.
Asinklitismus sering juga terjadi, yang dapat diterangkan dengan "knopfloch mechanismus" (mekanisme lubang kancing).
2.       Bila seluruh panggul sempit kepala anak mengadakan hiperfleksi supaya ukuran-ukuran kepala yang melalui jalan lahir sekecil-kecilnya.
3.       Pada panggul sempit melintang, sutura sagitalis akan masuk pintu atas panggul dalam jurusan muka belakang (positio occipitalis directa) pintu atas panggul.
c.       Dapat terjadi ruptura uteri jika hi menjadi terlalu kuat dalam usaha mengatasi rintangan yang ditimbulkan oleh panggul yang sempit.
d.      Sebaliknya, jika otot rahim menjadi lebih lelah karena rintangan oleh panggul sempit, dapat terjadi infeksi intrapartum. Infeksi ini tidak saja membahayakan ibu, tetapi juga dapat menyebabkan kematian anak di dalam rahim. Kadang-kadang karena infeksi kemudian dapat terjadi timpania uteri atau physometra.
e.      Terjadinya fistel, yaitu tekanan yang lama pada jaringan yang dapat menimbulkan iskemi yang menyebabkan nekrosis.
f.        Ruptura simfisis (simfisiolisis) dapat terjadi bahkan kadang-kadang ruptura dari artikulasi sakroiliaka.
g.       Paresis kaki dapat timbul karena tekanan dari kaki kepala pada urat-urat saraf di dalam rongga panggul, yang paling sering terjadi ialah kelumpuhan nervus peroneus.

Persangkaan panggul sempit  : seorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit jika :
a.       Pada primipara kepala anak belum turun setelah minggu ke-36.
b.      Pada primipara ada perut menggantung.
c.       Padaa multipara persalinan yang dulu-dulu sulit.
d.      Ada kelainan letak pada hamil tua.
e.      Terdapat kelainan bentuk badan ibu (cebol, skoliosis, pincang, dan lain-lain).
f.        Tanda Osborn positif.

Prognosis persalinan dengan panggul sempit tergantung pada berbagai faktor diantaranya :
1.       Bentuk panggul
2.       Ukuran panggul, jadi derajat kesempitan.
3.       Kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul.
4.       Besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala.
5.       Presentasi dan posisi kepala.
6.       His

Kesempitan bidang tengah panggul 
Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah simfisis dan sspina os ichii dan memotong sakrum kira-kira pada pertemuan ruas sakral ke-4 dan ke-5.
Ukuran yang terpenting dari bidang ini ialah :
1.       Diameter transversa (diameter antar kedua spina) : 10,5 cm. 
2.       Diamater anteroposterior dari pinggir bawah simfisis ke pertemuan ruas sakral ke-4 dan ke-5 – 11,5 cm.
3.       Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antarkedua spina ke pertemuan sakral ke-4 dan ke-5 – 5 cm.
Dikatakan bidang tengah panggul itu sempit jika :
1.       Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5 cm atau kurang (normal 10,5 cm + 5 cm = 15,5).
2.       Diameter antara spina < 9 cm.
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh secara klinis, harus diukur secara rontgenologis, tetapi kita dapat juga menduga adanya kesempitan bidang tengah panggul jika :
1.       Spina isciadika sangat menonjol.
2.       Dinding samping panggul konvergen.
3.       Diameter antara tuber ischii 8,5 cm atau kurang.

Prognosis
Kesempitan bidang tengah panggul dapat menimbulkan gangguan putaran paksi jika diameter antar kedua spina ≤ 9 cm sehingga kadang-kadang diperlukan seksio sesarea.
Terapi
Jika persalinan terhenti karena kesempitan bidang tengah panggul, baiknya dipergunakan ekstraktor vakum karena ekstraksi dengan forseps kurang memuaskan, berhubung forseps memperkecil ruangan jalan lahir. Upaya ini dapat digolongkan sebagai ekstraksi vakum percobaan, yang berarti tidak boleh dipaksakan.

Kesempitan Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antarkedua tuber isiadika sebagai dasar bersamaan.
Ukuran-ukuran yang penting  adalaah :
1.       Diameter transversa (diameter antarkedua tuber isiadika) −11 cm.
2.       Diameter antero posterior dari pinggir bawah simfisis ke ujung os sakrum−7,5 cm.
3.       Diameter sagitalis posterior dari pertengahan diameter antarkedua tuber isiadika ke ujung os sakrum−7,5 cm.
Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika jarak antara tuber os ischii 8 cm atau kurang. Jika jarak inti berkurang, dengan sendirinya arkus pubis meruncing. Oleh karena itu, besarnya arkus pubis dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul.
Jika segitiga depan dibatasi oleh arkus pubis, segitiga belakang tidak mempunyai batas tulang sebelah samping.
Oleh karena  itu, jelaslah bahwa jika jarak antarkedua tuberisiadika sempit, kepala akan dipaksa keluar ke sebelah belakang dan mungkin  tidaknya persalinan bergantung pada besarnya segitiga belakang. Lahirnya kepala pada segitiga yang belakang biasanya menimbulkan robekan perineum yang besar.
Menurut Thoms distosia dapat terjadi jika jumlah ukuran antar kedua tuber ischii dan diameter sagitalis posterior < 15 cm (normal 11 cm + 7,5 cm = 18,5 cm).
Jika pintu bawah panggul sempit, biasanya bidang tengah panggul juga sempit. Kesempitan pintu bawah panggul dapat menyebabkan gangguan putaran paksi. Kesempitan pintu bawah panggul jarang memaksa kita melakukan seksio sesarea, yang dapat diselesaikan dengan forseps dan dengan episiotomi yang cukup luas.

No comments:

Post a Comment